Prostitusi Morsen dan Dolly Bersemi Kembali, DPRD Surabaya: Pemkot Jangan Antikritik

Senin 11-07-2022,12:02 WIB
Reporter : Aziz Manna Memorandum
Editor : Aziz Manna Memorandum

Surabaya, memorandum.co.id - Penutupan eks lokalisasi Dolly dan Moroseneng (Morsen) nyatanya belum tuntas. Hal ini ditegaskan oleh anggota Komisi A DPRD Surabaya Imam Syafi'i. Menurut politisi NasDem ini, persoalan prostitusi yang mengakar di dua kawasan itu kembali bersemi. Penyebabnya karena Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya kurang serius dalam mengawasi. "Ini temuan yang tersampaikan ke publik. Persoalan prostitusi ini nyatanya mulai muncul. Berarti kan tidak tuntas. Makanya pemkot jangan resisten atau antikritik, ayo kita bersama-sama mencari solusi," ucap Imam, Senin (11/7). Kendati bisnis prostitusi sulit dibumihanguskan, Imam mendorong setidaknya dapat diminimalisir. Dia prihatin. Sebab, Dolly dan Morsen menyatu dengan permukiman. Ada anak-anak dan remaja yang tumbuh di sana. "Berdekatan dengan permukiman itu kan tidak baik, ada anak-anak, ada generasi penerus kita. Ini yang harus kita jaga," tandas Imam. Imam berharap dari temuan beroperasinya bisnis esek-esek di Dolly dan Morsen ini, ada langkah absolut dari pemkot. Sehingga tak semakin tumbuh subur di tahun yang akan datang. "Semoga ada upaya konkrit dari pemkot untuk mengatasi persoalan sosial dan dosa besar ini. Jangan kemudian temuan ini kembali muncul lagi ke depan. Kalau sampai muncul lagi, nah ini ada apa," tuntas Imam. (bin)

Tags :
Kategori :

Terkait