Selain Hobi, Adu Merpati Juga Jadi Ajang Judi

Jumat 01-07-2022,18:27 WIB
Reporter : Syaifuddin
Editor : Syaifuddin

Surabaya, memoramdum.co.id - Judi dengan sarana burung yang dilombakan dengan mengadu kecepatan terbang hingga sampai di garis finish,  menjadi tradisi warga Surabaya. Di Surabaya kegiatan adu doro atau merpati masih sering terlihat eksistensinya. Walaupun Surabaya termasuk kota besar, akan tetapi kegiatan adu merpati biasanya dilakukan pada waktu tertentu yaitu Minggu atau hari libur. Bahkan oleh beberapa kalangan, kegiatan adu merpati ini dilakukan tiap hari. Selain memang lomba merpati sebagai hobi, mereka juga menjadikan sebagai ladang mencari uang. Bagaimana tidak, dalam perlombaan itu diselingi dengan uang tunai sebagai taruhannya. Salah satu pecinta merpati, Fani, warga Jalan Kenjeran ini mengaku selain memang hobi merawat burung merpati. Ia juta kerap mengikuti aduan balap merpati (kentongan) dengan uang sebagai taruhannya."Kalau saya sukanya merpati jenis balap kentongan," kata Fani yang berstatus mahasiswa salah satu perguruan tinggi ini, Jumat (1/7). Pria 23 tahun yang sudah lama mengeluti aduan merpati ini menceritakan bagaimana kasak kusuk judi merpati di Surabaya. Sebelum perlombaan dilaksanakan, panitia atau pemilik pagupon mengumumkan jadwal tanding burung sebelum gelaran berlangsung. "Jauh hari diumumkan burung apa yang akan diadu, kita sebagai peserta taruhan tinggal milih yang mana kiranya yang memiliki prospek menang," kata Fani. Burung merpati sebelum mengikuti lomba juga harus dilatih terlebih dahulu, latihannya dilakukan setiap sore hari agar merpati nya bisa lebih peka daya jelajahnya. "Ada yang bertugas untuk merapat merpati itu sendiri," imbuhnya. Pada hari H, peserta berkumpul di lokasi yang dimaksud. Umumnya uang tunai sebagai taruhannya. Mulai 100 ribu hingga jutaan rupiah. "Pada dasarnya panitia akan mendapatkan 10 dari uang yang terkumpul," imbuhnya. Panitia yang dimaksud, menurut Fani adalah perawat burung, pemilik pagupon, dan orang yang bertugas melepas (mengetren, red) burung. Bahkan sepengetahuan Fani, selain uang tunai sebagai hadiah, ada juga unit motor untuk pemenangnya. "Tergantung kelas aduannya, kalau motor biasanya yang ikut orang top top. Bahkan ada pengusaha, juragan besi tua, beragam yang ikut orangnya mulai kalangan kebawah hingga ke atas," terangnya. Fani sendiri bisanya mengikuti aduan di pagupon Ploso. Namun belakangan ia absen tidak mengeikuti perlombaan karena informasinya pagupon yang dimaksud ditertibkan aparat atau tiga pilar serempat.. "Kapan hari ditertibkan. Tapi masih banyak di Surabaya ini yang menggelar aduan merpati," ujarnya. Sepengetahuannya, dugaan juga ada oknum aparat yang mendapat upeti dalam setiap pelaksanaan aduan burung. "Pasti ada itu, kalau ada yang minta jatah pasti dikasih," ungkapnya. Sementara itu Ubaidillah warga Semut Kali mengatakan, bahwa hasil yang didapat judi merpati ini digunakan untuk berfoya foya seperti pesta miras. "Taruhannya gak tentu, kadang ada yang 500 ribu bahkan lebih," ujarnya. Seperti di daerah pagupon di Kenjeran setiap sore itu ramai kerumunan warga. Namun itu bukan warga setempat melainkan warga luar yang datang untuk mengikuti aduan merpati. "Memang dengan aktifitas seperti itu mengganggu masyarakat setempat. Tapi selalu aman aman aja tidak ada yang menertibkan," imbuhnya. Sebelumnya, Polsek Semampir bersama tiga pilar lakukan penyisiran ke makam Wonkusumo. Sebab, lokasi tersebut diduga bisa digunakan untuk lahan perjudian burung. Terpantau ada sekitar empat pagupon atau kandang burung berukuran besar yang dibongkar. Pembongkaran itu dilakukan menggunakan alat perkakas mulai dari linggis hingga palu digunakan untuk membongkar bekupon tersebut. Kapolsek Semampir Kompol Ari Bayu Aji mengatakan, pembongkaran tersebut akhirnya dilakukan setelah ada laporan warga yang menyebut wilayah makam tersebut digunakan untuk lokasi judi burung merpati bagi sebagian warga sekitar. "Untuk mengantisipasi agar tak terjadi lagi judi burung merpari pagupon pagupon akhirnya dibongkar. Bahkan warga juga terlihat membantu pembongkaran tersebut," kata Ari. Selain untuk mengantisipasi agar tak terjadi lagi judi burung merpati dirinya bersama para petugas gabungan juga mengamankan bongkaran kayu landang agar tidak dibangun kandang burung merpati lagi. "Sebagai antisipasi Polsek Semampir bersama tiga pilar akan terus melakukan patroli juga meningkatkan pengawasan dan mempersempit ruang gerak para penjudi burung merpati yang biasa beraksi di wilayah makam umum Wonokusumo," pungkas Ari. (alf)

Tags :
Kategori :

Terkait