KUD Sumber Makmur Ngantang Buang Ribuan Liter Susu

Sabtu 25-06-2022,06:05 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

Malang, memorandum.co.id -  Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) berdampak pada KUD Sumber Makmur, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Produktivitas susu yang dikelola mengalami penurunan hingga sekitar 50 persen. Ketua KUD Sumber Makmur Sugiono menyampaikan produksi susunya mengalami penurunan. “Saat ini produksi susu hanya sekitar 51 ton per harinya, padahal sebelumnya sebanyak 104 ton per hari,” terangnya, Jumat, (24/6/2022). Susu yang dikelola KUD tersebut berasal dari pembelian KUD dari para peternak sapi perah dengan jumlah 51 ton setiap harinya. Ternyata dari sejumlah itu tidak semua susu bisa diolah, ada sekitar 5 ton susu tercemar residu antibiotik sehingga dengan terpaksa harus dibuang. Ini tentunya semakin menambah jumlah kerugian yang ditanggung oleh KUD. “Sapi yang terdampak PMK memang kita inject dengan antibiotik agar peternak masih bisa setor susu,” kata Sugiono. Susu yang disetor tersebut, lanjut Sugiono, dibeli oleh KUD dengan harga normal sebesar Rp 6.000 namun ternyata tidak semua susu dapat diolah. Pihaknya juga menjaga agar agar para peternak sapi yang menjadi anggota KUD Sumber Makmur tidak panik dalam menghadapi wabah PMK. “Bagaimanapun juga, KUD tetap berusaha memberikan support kepada peternak supaya peternak tidak panik,” ujarnya. Disamping tetap membeli susu dari anggota, KUD juga tetap mensuplay konsentrat pada peternak seperti biasa. Ini untuk memastikan kondisi sapi agar tetap prima sehingga sapi yang dimiliki peternak tetap bisa diperah. Dari catatannya, secara keseluruhan, populasi sapi di Ngantang kurang lebih ada sekitar 17.800 ekor sapi. Laporan yang ia terima pada Selasa (21/6/2022), ada sekitar 8.000 ekor sapi yang terkonfirmasi PMK. Dan semua sapi berjenis sapi perah tersebut tercatat sebagai anggota KUD Sumber Makmur. Kondisi serupa juga disampaikan oleh pihak Koperasi SAE Pujon dimana akibat wabah PMK, produktivitas susu di koperasi tersebut juga mengalami penurunan. Akibatnya kerugian yang dialami Koperasi SAE Pujon kurang lebih mencapai Rp 3 miliar. (kid/ari)

Tags :
Kategori :

Terkait