Surabaya, memorandum.co.id - Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya menyambut positif gagasan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP), yang akan mewajibkan mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) masuk ke dalam kurikulum 2023. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Surabaya, Maria Theresia Ekawati Rahayu mengaku, pemkot sangat mendukung gagasan itu. Sebab, dengan begitu dapat meningkatkan kesadaran mengenai wawasan kebangsaan dan nasionalisme para generasi muda. "Kami sepakat dan mendukung mata pelajaran PPKn ke dalam kurikulum tahun 2023, supaya ideologi anak-anak dan pemuda Kota Surabaya ke depannya lebih baik lagi. Sangat penting untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam hidup bermasyarakat," katanya, Kamis (23/6). Sebelumnya, Bakesbangpol turun langsung memberikan peningkatan wawasan kebangsaan dan nasionalisme kepada pengurus RW dari wilayah kelurahan yang berada di Kecamatan Krembangan. Dalam pemberian materi wawasan kebangsaan dan nasionalisme kepada anak muda ini, Bangkesbangpol tak sendiri. Pihaknya juga bersama dinas pendidikan (dispendik) dan Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah Raga serta Pariwisata (disbudporapar) saling bekerja sama. "Kami bersama dispendik dan disbudporapar akan bekerja sama untuk melakukan sosialisasi, karena materi wawasan kebangsaan dan nasionalisme ini penting bagi anak-anak dan pemuda Kota Surabaya," ujar Maria. Saat di Kecamatan Krembangan, Bakesbangpol sengaja mengundang perwakilan pengurus RW dari masing-masing kelurahan. Kkarena menurutnya, para pengurus kampung memiliki peran penting dan berhadapan langsung dengan masyarakat. "Harapannya, para pengurus RW yang kami undang itu nanti bisa menyampaikan materi yang telah kami berikan, tujuannya agar masyarakat semakin sadar dan peduli pentingnya menjaga stabilitas dan ketentraman di Kota Surabaya," kata Maria. (bin)
Kategori :