FBS Unesa Gelar Parsesa, Diikuti 25 Seniman Muda dengan 120 Karya

Selasa 14-06-2022,14:45 WIB
Reporter : Aziz Manna Memorandum
Editor : Aziz Manna Memorandum

Surabaya, memorandum.co.id - Mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menghelat Parsesa (Pameran Seni Rupa Unesa). Mengusung tema Travesti, pameran tersebut digelar selama empat hari mulai Senin (13/6) hingga Kamis (16/6) mendatang. Kegiatan ini disemarakkan oleh mahasiswa Unesa tingkat akhir di Galeri Seni Gedung T3 Unesa. Sebanyak puluhan lukisan hasil karya mahasiswa jurusan seni rupa itu dipamerkan dalam acara tersebut. Jefri, ketua pelaksana pameran mengatakan, nama Parsesa tersebut muncul sebagai pemersatu seluruh mahasiswa seni rupa karena nama tersebut disusun langsung oleh banyak angkatan mahasiswa Unesa jurusan Seni Rupa Murni tahun 2018. Nama tema yang di ambil itu, berawal dari gemarnya masyarakat menikmati acara atau tontonan yang berisi hal-hal yang berbau parodi dan sindiran, serta perilaku masyarakat juga yang gemar menyindir yang sekarang disebut dengan Julid. “Kami kali ini mengambil tema berdasarkan kehidupan nyata yaitu Travesti, yang merupakan sinonim dari kata parodi, sindiran, atau ejekan. Sesuai dengan tema, parodi dan sindiran dapat digambarkan dalam banyak hal, mulai dari mengurangi, menambah, atau bahkan mengubah keseluruhan namun tetap membawa pesan dan pernyataan yang sesuai konsep,” kata Jefry, Selasa (14/6/2022). Jefri menambahkan, pada hari pertama terdapat pembukaan dengan cara yang unik yakni, dengan menggunakan pecah kendi yang berisi cat 3 warna dasar. Setelah pecah kendi, penampilan live music acoustic yang dipersembahkan khusus untuk para tamu undangan dan pengunjung, menambah suasana syahdu saat menikmati ratusan lukisan yang dipamerkan. “Kami ambil yang unik namun tetap berbudaya lokal yaitu dengan pecah kendi yang memiliki makna mendalam dalam budaya Jawa tetapi dengan balutan yang kontemporer. Jadi kami isi dengan cat 3 warna dasar merah, kuning, dan biru sebagai simbol ketika banyak ide sudah dalam dikepala maka perlu keluarkan, direalisasikan,” tambah Jefri. Selanjutnya, pada hari kedua diisi dengan kegiatan Workshop Resin Jewelry yang akan diisi oleh Dimas Kaye dan kawan-kawan. Kemudian diteruskan dengan kegiatan Bedah Karya oleh seniman paling menonjol di angkatan tersebut yakni Revan dan Jefry. Dua seniman ini memiliki banyak ide yang dinilai out of the box, sehingga perbincangan menjadi seru dan menamvag ilmu baru. Hari ketiga berisi acara talk show dengan seniman atau kurator seni dengan istilah Artist Talk, kegiatan bincang karya yang khusus kuratorial bersama Ayos Purwoaji dan You Winda Dona. "Kegiatan ini akan banyak menambah ilmu-ilmu baru bagi para audiens, tak hanya sampai disana kegiatan ini akan disiarkam langsung di kanal YouTube dan Instagram Parsesa," jelas Jefri. Pada hari keempat akan ada upacara penutupan dan diiringi live music band bersama Cema, Mighfar Suganda, Tbe Goofie Goober dan Mote Sound System. Mereka adalah band yang memiliki sepak terjang tinggi dan tenar di kalangan kawula muda Jawa Timur. “Dalam pameran ini bukan hanya kegiatannya saja yang padat, namun seniman dan karyanya juga adat, sebab pameran ini diikuti oleh 25 seniman muda dengan 120 karya yang terpajang dan itu luar biasa,” tambah seniman yang gemar melukis realis ini. Bahkan, kegiatan Parsesa dihadiri banyak pengunjung dari berbagai penjuru daerah, seperti Madura, Malang, Bali, Yogyakarta, bahkan Jakarta. Banyaknya pengunjung menggambarkan bahwa masyarakat saat ini semakin banyak yang peduli terhadap seni. “Sangat menyenangkan bisa kembali menggelar pameran secara langsung atau offline, karena kita jadi bisa interaksi langsung antara penikmat dan pemilik karya,” tuntas Jefri. (bin)

Tags :
Kategori :

Terkait