Didemo, Ini Penjelasan SMAN 9 Surabaya

Jumat 10-06-2022,13:43 WIB
Reporter : Aziz Manna Memorandum
Editor : Aziz Manna Memorandum

Surabaya, memorandum.co.id - Menjadi sasaran aksi protes, pihak SMAN 9 Surabaya langsung memberikan klarifikasi. Kepala SMAN 9 Surabaya, Muhammad Fadloli mengatakan, terkait iuran pengambilan ijazah tersebut ia mengaskan tidak ada. Namun pihak komite menarik per siswa dengan anggaran yang berbeda. "Terkait iuran pengambilan ijazah tidak ada, tapi komite memberikan anggaran per siswa atau siswi dengan tarif yang berbeda, dilihat mereka dari golongan apa, kalau menengah ke atas ada yang tiga juta rupiah," bebernya, Jumat (10/6/2022). Lanjut Fadloli, terkait anggaran tersebut ia tidak tahu dipergunakan untuk apa. Perihal wali murid yang merasa keberatan dengan anggaran tersebut, ia bisa meringankan beban dengan cara berkoordinasi dengannya langsung. "Anggaran tersebut mungkin digunakan untuk menutupi gaji para guru honorer di sini, karena ada sekitar 41 guru honorer di sini, bisa jadi anggaran biaya sewa gedung. Untuk wali murid yang merasa keberatan bisa dicicil biayanya dan kami langsung mentransfer itu ke rekening komite," tandasnya. Dalam kesempatan itu, Kepala SMAN 9 Surabaya juga menyerahkan ijazah kepada tiga siswanya di Ruangan Kepsek. Ketiga murid yang menerima ijazah yaitu Fajar Buana, Akil Lutfi, dan Rizky Faturrahman. Sebelumnya telah diberitakan, Aliansi Wali Murid dan Pelajar SMAN 9 Surabaya yang dikomandoi Taufiq Hidayat menyampaikan aksi protes terkait ketidakberesan sumbangan pendidikan yang dilakukan pihak sekolah. Ia menyebutkan, biaya pendidikan SMAN yang menjadi wilayah Pemprov Jatim adalah gratis. “Tetapi ada kebijakan iuran yang diluar ketentuan dari Dinas Pendidikan  Jawa Timur,” terang Taufik. Taufik menyebutkan, kebijakan itu jelas melanggar. Karena tanpa sepengetahuan Dinas Pendidikan Jawa Timur. Taufik sebagai wali murid siswa kelas IPS 4 mendesak dinas terkait menuntaskan penanggungjawab sekolah. Sekain itu, lanjut Taufiq larangan tarikan iuran di luar ketentuan juga dilarang Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. “Kami menyampaikan ke Gubernur, bahwa ada iuran ilegal,” tegas Taufiq. Sementara pihak Dinas Pendidikan Jawa Timur, menerangkan pihaknya segera menuntaskan persoalan itu. Segera memanggail kepala sekolah SMAN 9 untuk mengklarifikasi persoalan itu. (day/x2)

Tags :
Kategori :

Terkait