Cegah PMK, Polsek Geger Pantau Kandang Peternak

Rabu 01-06-2022,11:14 WIB
Reporter : Syaifuddin
Editor : Syaifuddin

Bangkalan, memorandum.co.id -  Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK)  terdeteksi menyebar ke Kabupaten Bangkalan. Data resmi yang diunggah laman Dinas Kominfo Bangkalan, menyebutkan dari hasil pantauan terhadap 1.353 ternak sapi, terdeteksi 37 ekor ternak sapi piaraan warga suspect (bergejala, red) dan 5 ekor positif terjangkit PMK. “Bapak Kapolres AKBP Alith Alarino menginstruksikan agar semua polsek jajaran lebih aktif melakukan giat sambang desa untuk memantau dan mengawasi ternak sapi, kambing dan kuda piaraan warga,” jelas Kapolsek Geger AKP Suyitno, Rabu (1/6) pagi. Pada  Selasa dan Rabu (1/6) pagi  Kapolsek Iptu Suyitno, mengamanahkan tugas kepada Aipda Andika dan beberapa anggota, untuk menyisir Desa Campor. “Kami langsung turun ke lapangan. Kandang ternak milik warga pemelihara sapi dan kambing di beberapa perkampungan Desa Campor, kami pantau satu persatu dengan cara DDS (door to door sistem, red),” kata Aipda Andika. Beban tugas yang harus diterapkan adalah sosialisasi tentang seluk-beluk PMK. Termasuk tata cara pencegahan, gejala klinis jika ternak dicurigai terpapar, serta langkah yang harus ditempuh warga jika ada ternak sapi, kambing atau kuda positif terjangkit PMK. “Pagi tadi di salah satu dusun Desa Campor, saya dan anggota nyambangi kandang milik Pak Suli, pelihara 5 ekor sapi,” ungkap Aipda Andika. Juga sempat memonitor dan mengawasi beberapa kandang ternak milik warga lainnya. Kepada warga, Aipda Andika membeberkan tentang cara pencegahan. Diantaranya warga harus rutin menjaga kebersihan kandang dan pakan ternak yang berkualitas. Juga mesti rajin memberi asupan vitamin sesuai petunjuk tim keswan (kesehatan hewan) dari dinas peternakan. Gejala klinis jika ternak dicurigai mulai terpapar, juga dijelaskan. Diantaranya, ternak sapi atau kambing mulai demam tinggi (39-41°C), sariawan,keluar lendir dan busa berlebihan dari mulut, pincang, luka pada kaki, kukunya terlepas, nafsu makan rendah, lemas, gemetar, pernapasan cepat, semakin kurus, dan produksi susu menurun. “Jika gejala itu sudah nampak, warga kami tekankan agar segera melapor ke Kades, Camat atau Polsek, untuk diteruskan kepada tim keswan Dinas Peternakan. Ini penting agar segera diobati secara intensif,” pungkas Aipda Andika. (ras).

Tags :
Kategori :

Terkait