LPJ Kader Kesehatan Rumit, Wasek PDIP Dorong Penyederhanaan Pelaporan

Senin 30-05-2022,14:08 WIB
Reporter : Aziz Manna Memorandum
Editor : Aziz Manna Memorandum

Surabaya, memorandum.co.id - Sejumlah kader Surabaya Hebat menyampaikan uneg-unegnya kepada Wakil Sekretaris DPC PDI Perjuangan Surabaya Achmad Hidayat, Senin (30/5). Mayoritas kader merasa rumit dengan metode input laporan ke dalam aplikasi. Salah satunya Mundari, kader asal Tambaksari. Dia mengungkapkan, tugas seorang kader begitu berat dan kompleks. Tidak hanya memantau dan melakukan outreach, namun mereka juga harus mengisi laporan pertanggungjawaban (LPJ) di aplikasi. "Saya sempat kaget saat harus mengisi begitu banyak laporan di aplikasi. Seringkali harus bekerja ekstra untuk melembur laporan dan mendampingi sesama kolega yang memiliki keterbatasan akses, karena gawai mereka yang tidak kompatibel," ungkap Mundari. Selain Mundari, keresahan lain juga dirasakan oleh Iin. Kader asal Tegalsari ini merasa menemukan banyak kendala saat mengisi LPJ. Mulai dari akses aplikasi yang lemot, hingga trouble. "Kita siap membantu Pemerintah Kota Surabaya, tetapi tolong diperhatikan usulan kami. Terkadang kami sudah entry data, tapi saat meng-upload terkendala oleh sinyal jaringan," ujarnya. Menanggapi hal ini, Achmad Hidayat yang juga Wakil Kepala Badan Pemenangan Pemilu PDI-P Surabaya berjanji akan memperjuangkan aspirasi para kader melalui saluran yang telah disediakan. "Saya yakin, Wali Kota Eri Cahyadi, Wakil Wali Kota Armuji, dan Pak Ketua DPRD Adi sutarwijono menginginkan kader kesehatan sebagai salah satu pilar pembangunan sumber daya manusia yang sehat di Kota Surabaya," kata Achmad Pada kesempatan itu, Achmad juga menyuarakan agar dilakukan penyederhanaan metode pelaporan oleh kader kesehatan. Dengan begitu nantinya dapat menyajikan data yang akurat dan reliabel. "Jangan sampai karena kompleks, nanti kualitas input datanya tidak akurat atau membuat semangat juang kader kesehatan menurun. Ini kita dengar dan akan diperjuangkan," tegas politisi milenial ini. Achmad juga menyampaikan bahwa peranan kader kesehatan dalam deteksi dini balita stunting, pencegahan DBD, hingga membumikan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) perlu mendapatkan perhatian. "Kita akan akomodir yang menjadi keresahan para kader, sehingga kinerja mereka dapat meningkat," tuntasnya. (bin)

Tags :
Kategori :

Terkait