LAMONGAN - Sebagai kabupaten yang berhasil meraih peringkat terbaik nasional dalam Pelaksanaan Rencana Aksi Terpadu Penanganan Konflik Sosial, Kabupaten Lamongan kini menjadi rujukan berbagai daerah untuk studi banding. Salah satunya adalah Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangkol) Kota Batam. Rombongan yang dipimpin Kepala Kesbangpol Kota Batam Yazid diterima Asisten Tata Praja M Nalikan bersama Kepala Kesbangpol Kabupaten Lamongan Sudjito di ruang Bina Praja Pemkab Lamongan, kemarin. Yazid mengungkapkan kedatangannya ke Kabupaten Lamongan dalam rangka membahas berbagai penanganan konflik sosial dan pengawasan orang asing. “Terima kasih atas sambutan hangat dari Pemerintah Kabupaten Lamongan. Tujuan kami kemari pastinya ingin berdiskusi banyak hal. Di antaranya terkait penanganan konflik sosial dan pengawasan orang asing. Sebagaimana yang kita tahu, Kota Batam merupakan pintu masuk orang asing ke Indonesia,” ungkap dia. Sudjito menjelaskan penghargaan yang disematkan kepada Lamongan tidak lain karena kerja keras yang dilakukan berbagai pihak dalam menangani kelompok-kelompok teroris. Pihaknya bersama pemkab selalu melakukan koordinasi dengan pihak polres, TNI dan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT). “Dulu Lamongan terkenal dengan embrionya para teroris. Namun sekarang Lamongan sudah tidak seperti itu lagi. Cara kami menangani kasus tersebut yakni dengan merangkul para eks teroris dan mantan kombatan turut andil dalam menjaga Lamongan,” ujarnya. Sudjito juga memberi bocoran bahwa selama ini Lamongan memiliki trik jitu yakni temu cepat, lapor cepat. Sehingga masyarakat bisa langsung melaporkan jika mengetahui hal-hal yang mencurigakan disekitar mereka. Terkait pengawasan untuk warga negara asing yang ada di Lamongan, Sudjito memaparkan bahwa selain bekerja sama dengan Kantor Imigrasi Jawa Timur. Lamongan juga membentuk tim koordinasi. “Untuk mengontrol masuknya warga negara asing ke Lamongan, tim koordinasi kami selalu rutin melakukan komunikasi dua kali dalam setahun dengan kantor imigrasi di Tanjung Perak. Hingga tahun 2019 ini ada 109 WNA yang masuk Lamongan, 30 di antaranya merupakan mahasiswa di Unisla dan Unisda, sementara sisanya merupakan tenaga kerja asing,” imbuhnya. (*/udi)
Batam Belajar Penanganan Konflik Sosial di Lamongan
Rabu 30-10-2019,16:30 WIB
Reporter : Syaifuddin
Editor : Syaifuddin
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Kamis 26-12-2024,07:59 WIB
Catatan Eko Yudiono: Siapa Juara Paruh Musim Liga 1, Persebaya atau Persib?
Kamis 26-12-2024,06:57 WIB
Delapan Musim Bermain di China, Mantan Gelandang Subur Chelsea, Oscar Kembali ke Klub Lamanya
Kamis 26-12-2024,17:43 WIB
Atlet Ngawi Raih Medali Emas di Kejuaraan Dunia Abu Dhabi World Pencak Silat Championship 2024
Kamis 26-12-2024,14:22 WIB
Tabrakan Dua Motor di Cerme, Seorang Ayah Meninggal Dunia
Terkini
Kamis 26-12-2024,20:52 WIB
Pemkot Surabaya Kerahkan Drone Cari Balita Hanyut di Babatan Wiyung, Perluas Pencarian hingga 5 Kilometer
Kamis 26-12-2024,20:38 WIB
Lokomotif KA Wijaya Kusuma Terbakar, KAI Daop 8 Surabaya Mohon Maaf
Kamis 26-12-2024,20:30 WIB
Semaikan Semangat Kebersamaan, Memorandum Gelar Gathering
Kamis 26-12-2024,19:22 WIB
Kapolsek Balongbendo Serahkan 400 Bibit Tanaman untuk Pekarangan Bergizi
Kamis 26-12-2024,17:43 WIB