Bangkalan, memorandum.co.id - Moment Peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke 114, Jumat (20/5) lalu memang sudah lewat. Meski begitu, dalam kacamata pandang Kapolres Bangkalan AKBP Alith Alarino, roh dari samangat dari Harkitnas tetap mengkristal dalam lubuk hati sanubari Rakyat Indonesia. “Begitu pula, saya yakin bara semangat Harkitnas tidak pernah padam dari lubuk hati dan benak pikiran rakyat Madura. Termasuk Rakyat Kabupaten Bangkalan,” kata AKBP Alith, sapaan akrab Kapolres, Minggu (22/5) kemarin. Aura semangat untuk bangkit menuju kemajuan guna mencapai kemajuan dan kemaslahatan umat, tetap terpatri dan mengkristal dalam hati sanubari rakyat Bangkalan yang tersebar di 18 kecamatan dengan 273 desa dan 8 kelurahan di dalamnya.” Saya yakin itu, semangat nasionalisme tetap berakar dalam jiwa-raga mereka,” tandas AKBP Alith . Dalam panggung sejarah perjuangan melawan penjajah, secara politis, momentum kebangkitan Rakyat Indonesia ditandai oleh berdirinya Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908 silam. Di sini alur perjuangan Rakyat Indonesia yang semula bersifat kedaerahan (lokal) berubah menjadi pola perlawanan berbasis politik skala nasional. Era kebangkitan nasional itupun jadi semakin mengusik kesadaran para tokoh nasional tempo dulu. Faktanya, pasca berdirinya Budi Utomo, berturut-turut berdiri Sarekat Dagang Islam (SDI), Serikat Islam (SI), Indische Partai, PNI dan pada akhirnya bermuara pada momentum tercutusnya Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 silam. Simpulnya, moment kebangkitan nasional yang dibidani berdirinya Budi Utomo dan sederet organisasi politik, telah merubah pola perjuangan yang semula bersifat kedaerahan menjadi bara nasionalisme (kebangsaan). Alhasil perubahan pola itu mencapai titik kulminasinya. NKRI memproklamirkan kemerdekaannya 17 Agustus 1945 silam. “Nah, roh Harkitnas yang memprakarsai perubahan alur perjuangan Rakyat Indonesia itu, selalu terpatri dan bangkit kembali setiap kali Harkitnas diperingati tanggal 20 Mei,” beber AKBP Alith. Karenanya, moment Harkitnas ke 114 kali ini, lanjut AKBP Alith, patut digelorakan kembali oleh seluruh warga. Jadikan ruh Harkitnas sebagai sumber pemacu semangat Bangkalan Bangkit. Yakni bangkit dari keterpurukan ekonomi, kesehatan, serta bangkit untuk kembali membangun semua sendi sosial kemasyarakatan. Seruan AKBP Alith itu patut disadari oleh rakyat. Sebab di sepanjang 2020 dan 2021 lalu, hampir semua sendi kehidupan di kabupaten berpenduduk 1,06 juta jiwa itu, mengalami stagnasi cukup akut akibat gedoran covid 19. “ Sekarang, rakyat bersama Pemkab, Polri dan TNI, sudah waktunya Bangkalan bangkit memulihkan kesehatan dan perekonomian rakyat,” pungkas AKBP Alit Alarino. (ras).
AKBP Alith: Jadikan Roh Harkitnas Pemacu Semangat Bangkalan Bangkit
Minggu 22-05-2022,08:52 WIB
Editor : Syaifuddin
Kategori :