Ferdian Timur Satyagraha menambahkan, kinerja keuangan triwulan III 2019 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk tembus 14,07 persen. Hal ini menunjukkan performa yang bagus dan tumbuh bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (Year on Year / YoY).
Sementara pertumbuhan dana pihak ketiga yang signifikan tersebut menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat kepada Bank Jatim meningkat.
"Pertumbuhan DPK tersebut didominasi oleh pertumbuhan giro 22,81% atau tercatat Rp. 23,56 triliun, diikuti oleh pertumbuhan tabungan sebesar 12,38% atau tercatat Rp. 18,29 triliun dan pertumbuhan deposito sebesar 11,35% atau tercatat Rp. 19,35 triliun," beber Ferdian.
Dari komposisi tersebut, lanjut pria berkaca mata ini, terlihat kemampuan Bank Jatim dalam menghimpun dana murah cukup baik. Selain itu pencapaian DPK tersebut diperkuat dengan CASA rasio Bank Jatim sebesar 68,38 % (selama lebih dari 15 tahun, CASA rasio bankjatim berada diatas 65 %). Dari sisi pembiayaan, bankjatim mampu mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp. 37,73 triliun atau tumbuh 14,07% (YoY). Kredit di sektor konsumsi menjadi penyumbang tertinggi yaitu sebesar Rp. 22,86 triliun atau tumbuh 8,71 % (YoY).
"Sedangkan pertumbuhan paling tinggi didapat dari sektor komersial sebesar 28,70% atau tercatat Rp. 9,11 triliun . pertumbuhan yang tinggi tersebut didongkrak dari pertumbuhan kredit sindikasi yang signifikan sebesar 194,2 %," tandasnya. Komposisi rasio keuangan bankjatim periode September 2019 antara lain Return on Equity (ROE) sebesar 19,98 %, Net Interest Margin (NIM) sebesar 6,20 %, dan Return On Asset (ROA) 3,18 %. Sedangkan biaya operasional dibanding pendapatan operasional (BOPO) masih tetap terjaga di angka 66,54 %.
"Pada pertengahan triwulan III 2019, Bank Jatim telah genap berusia 58 tahun. Kontribusi di berbagai bidang telah diberikan bankjatim kepada masyarakat khususnya masyarakat Jawa Timur," tegas Ferdian. (day/udi)