Surabaya, memorandum.co.id - Raditya (39), jambret spesialis dompet emak-emak warga Jalan Pandegiling, mengaku berangkat mencari sasaran usai salat Subuh. Keterangan tersangka diungkap saat diinterogasi Kapolsek Sawahan Kompol Risky Fardian. Dia mengaku, biasanya usai salat Subuh berangkat mengendarai motor matic. Dan pamit istri ngopi di warung sambil cari sasaran emak-emak di pasar. "Istri saya tidak tahu saya jika hendak menjambret," terang Raditya, Kamis (3/3/2022). Di saat ada emak-emak yang sekiranya bisa dijambret, Raditya kemudian membuntutinya. Begitu korban lengah ia langsung merampas dompetnya lalu melarikan diri. "Sudah empat kali saya menjambret emak-emak. Pertama di Pasar Kembang, Pasar Simo, Banyuurip, dan di Simo Katrungan," aku Raditya. Terakhir, Raditya berterus terang merampas dompet Dartik (50), warga Jalan Petemon III, pada Oktober 2021. "Saya berhasil merampas dompet korban berisi uang Rp 630 ribu," terang dia. Selanjutnya, tersangka pulang ke rumah Jalan Pandegiling. Dan keesok harinya, aksinya viral di media sosial. Takut ditangkap polisi, ia pun melarikan diri ke Pasuruan. Namun, petualangannya akhirnya berakhir di tangan anggota Reskrim Polsek Sawahan. Dan ditangkap polisi di tempat persembunyiannya di Desa Sawahan, Kecamatan Mojosari, Mojokerto. "Uang hasil menjambret saya pergunakan untuk judi merpati," pungkas Raditya. Seperti yang diberitakan sebelumnya, Raditya ditangkap anggota Reskrim Polsek Sawahan di rumah saudaranya di Desa Sawahan, Kecamatan Mojosari, Mojokerto. Dia terpaksa ditembak kaki kirinya oleh petugas karena berusaha kabur saat akan dibekuk. "Tersangka berusaha kabur melalui pintu belakang ketika akan ditangkap anggota, sehingga diberi tindakan tegas terukur," kata Kapolsek Sawahan Kompol Rizky Fardian, Selasa (1/3/2022). Setelah mendapatkan perawatan medis di rumah sakit, Raditya langsung digiring ke Mapolsek Sawahan. "Tersangka ini spesialis penjambretan terhadap emak-emak yang pergi ke pasar," beber Risky. (rio/fer)
Kategori :