Jember, memorandum.co.id - Ratusan ibu rumah tangga rela antre dan berdesakan demi bisa membeli satu liter minyak goreng, dalam operasi pasar murah di depan Pendopo Bupati Wahyawibawagraha, Selasa (1/3/2022). Di tengah lonjakan kasus positif Covid-19, protokol kesehatan (prokes) terbaikan dalam operasi pasar murah di depan rumah dinas Bupati Jember Jalan PB Sudirman, Kelurahan Jemberlor, Kecamatan Patrang. Ratusan warga yang ingin membeli satu liter minyak goreng murah seharga 14 ribu rupiah, rela antre dan berdesakan satu sama lain agar dapat segera terlayani. Ironisnya petugas stan minyak goreng justru tidak segera melayani warga yang berdesakan, karena masih menunggu Bupati Hendy Siswanto yang akan meninjau langsung operasi pasar murah ini. Padahal untuk mendapatkan jatah satu liter minyak goreng murah ini, warga tidak hanya menunggu sekitar dua jam, namun juga harus rela berpanas-panasan dibawa terik matahari. Setelah ditinjau Bupati Hendy Siswanto, akhirnya petugas stan minyak goreng mulai melakukan transaksi penjualan minyak goreng dengan pembeli yang memiliki kupon. Bupati Jember Hendy Siswanto, pasar murah menjual sembako, beras, gula dan minyak goreng, yang dicari-cari oleh ibu rumah tangga. "Selain menyediakan minyak goreng sesuai HET ( harga eceran tertinggi) dalam operasi pasar ini juga disediakan beberapa komoditi kebutuhan pokok yang dijual dengan harga murah dibandingkan harga di pasaran," terang Bupati Hendy. Kepala Bulog Cabang Jember Ahmad Muntari melalui Asisten manager Operasional Nanang Hartoyo menerangkan, operasi pasar stabilisasi minyak goreng, untuk menghindari berdesakan pembelian kupon dibantu panitia penyelenggara dengan HET tertinggi Rp 14.000/liter, tersedia 870 liter, pembeliannya dengan kupon agar merata. "Kali ini pasar murah Bulog Jember jual beras, tepung, gula, dan beras merah, serta beras fortivit, khusus untuk penjualan minyak goreng menggunakan kupon supaya tidak berdesakan dan agar rata setiap orang mendapat satu kupon sebanyak dua liter. Bulog menyediakan sebanyak 870 liter tidak sampai tiga jam sudah habis, "ujar Nanang. Sementara itu, Sulasmi, warga Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kaliwates yang rela berdesakan, mengatakan, memang minyak goreng itu kebutuhan yang mendesak untuk memasak. "Saya rela berdesakan karena ingin cepat dapat, lantaran tadi lama menunggu bupati yang membuka. Sampai kapankah minyak goreng seperti ini langka," ujar Sulasmi, pedagang gorengan ini. (edy/fer)
Demi Minyak Goreng, Warga Serbu Pasar Murah dan Abaikan Prokes
Selasa 01-03-2022,19:30 WIB
Reporter : Ferry Ardi Setiawan
Editor : Ferry Ardi Setiawan
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Sabtu 20-12-2025,00:13 WIB
Anugerahkan Reka Karsa Cipta 2025, Wali Kota Pasuruan Dorong Inovasi Berkelanjutan
Sabtu 20-12-2025,00:02 WIB
UIN SATU Tulungagung–FK Patuh Jatim Perkuat Sertifikasi Pembimbing Haji Profesional 2025–2029
Jumat 19-12-2025,19:38 WIB
BNNP Jatim Bongkar Empat Jaringan Narkotika 2025 Dengan Sitaan Puluhan Kilogram Sabu
Sabtu 20-12-2025,06:01 WIB
Polres Gresik Ungkap Ratusan Kasus Kriminal dan Narkoba Sepanjang 2025
Terkini
Sabtu 20-12-2025,19:02 WIB
Polsek Buduran Gelar Penyuluhan Bahaya Narkoba dan Judi Online di Desa Dukuh Tengah
Sabtu 20-12-2025,18:44 WIB
Kebakaran Hebat Hanguskan Toko Bangunan Jaya Abadi di Jalan Mastrip Pare Kediri
Sabtu 20-12-2025,18:06 WIB
Polres Kediri Kota Pastikan Napak Tilas Gerilya Jenderal Sudirman Aman
Sabtu 20-12-2025,18:03 WIB
Polres Situbondo Musnahkan 2.306 Botol Miras dan 152 Knalpot Brong
Sabtu 20-12-2025,17:01 WIB