Tekuk Chelsea, Liverpool Juara Piala EPL

Senin 28-02-2022,08:12 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

Inggris, memorandum.co.id - Liverpool juara Piala EPL setelah mengalahkan Chelsea di final yang berlangsung di Stadion Wembley, Senin dinihari WIB. Kedua tim bermain imbang 0-0 selama 120 menit di Wembley dan masing-masing membuat 10 penalti sempurna sebelum penjaga gawang melangkah ke titik penalti. Edouard Mendy melakukan beberapa penyelamatan berkualitas tinggi sepanjang pertandingan tetapi digantikan oleh Kepa Arrizabalaga sebelum adu penalti, tetapi tendangan penalti pemain Spanyol itu melambung di atas mistar untuk membuat Liverpool meraih Piala EPL untuk ke-9 kalinya. Kedua belah pihak menyia-nyiakan peluang emas di sepanjang pertandingan. Liverpool juga menyaksikan Mendy melakukan penyelamatan ganda yang luar biasa sebelum turun minum. Pemain Senegal itu menggagalkan upaya Naby Keita dari jarak jauh sebelum entah bagaimana menggagalkan upaya Sadio Mane. Tim asuhan Jurgen Klopp menguasai bola di bagian belakang gawang ketika Joel Matip menanduk bola setelah tendangan bebas, tetapi VAR secara kontroversial menganulir upaya pemain Kamerun itu setelah Virgil van Dijk menghalangi Reece James dari posisi offside. Pelatih kepala Chelsea Thomas Tuchel membela keputusan untuk memberikan kepercayaan kepada kiper Kepa Arrizabalaga khusus untuk adu penalti final Piala EFL melawan Liverpool, Senin dinihari WIB. Setelah 120 menit yang mendebarkan berakhir tanpa gol, pertarungan di Wembley berlanjut ke adu penalti dengan Arrizabalaga kehilangan satu-satunya tendangan penalti setelah 21 upaya sukses berturut-turut, memberi Liverpool kemenangan kesembilan yang memecahkan rekor dalam kompetisi. Pemain Spanyol itu dimasukkan satu menit di waktu tambahan tersisa, tetapi pertaruhan itu gagal membuahkan hasil bagi bos Blues Tuchel. Berbicara kepada wartawan pada konferensi pers, Tuchel mengatakan, "Kami merasa kasihan padanya, tentu saja. Agak kasar bahwa dia adalah orang yang melewatkan satu-satunya penalti tetapi tidak ada kesalahan,” urai Tuchel. “Saya mengambil keputusan ketika saya mengambil keputusan dan saya tidak bisa menilai kembali ketika saya tahu hasilnya. Kami tidak tahu apa yang akan terjadi jika kami meninggalkan Edou di lapangan. Tidak ada kesalahan pada Kepa,” bela pelatih asal Jerman itu. Ia mempersilahkan fans Chelsea untuk menyalahkannya. "Salahkan saya karena saya orang yang mengambil keputusan. Kadang berhasil, kadang tidak. Inilah hidup sebagai pelatih sepak bola," urainya. Tuchel menggunakan taktik yang sama untuk final Piala Super Eropa pada bulan Agustus, dengan Arrizabalaga membantu Chelsea mengalahkan Villarreal. (ono/gus)

Tags :
Kategori :

Terkait