Surabaya, memorandum.co.id - Berdasarkan hasil survey elektabilitas yang dilakukan oleh Surabaya Survey Center (SSC), nama Tri Rismaharini mengungguli Khofifah Indar Parawansa dalam bursa capres-cawapres. Terhitung sejak tanggal 1-10 Februari 2022, SSC menggelar survey elektabilitas untuk mengetahui potensi dari nama-nama capres yang sudah beredar di tengah masyarakat. Menariknya, riset yang digelar menggunakan responden dari kalangan emak-emak di Jawa Timur. Direktur SSC Mochtar Wahyu Oetomo mengungkapkan, hasil survey elektabilitas capres pilihan emak-emak kali ini nama Tri Rismaharini memuncaki perolehan yakni 10,8 persen. “Justru emaknya Jatim, Khofifah Indar Parawansa hanya mengantongi 5 persen, baru disusul Puan Maharani 1,3 persen," ujarnya, Kamis (24/2/2022). Lebih lanjut Mochtar menambahkan, selain nama emak-emak memang ada nama selain emak, mereka di antaranya Ganjar dengan capaian 16,3 persen. Kemudian baru disusul Prabowo dengan perolehan 15,6 persen. “Sementara, nama-nama lain yang muncul seperti Anies Baswedan dengan 4,9 persen, Agus Harimurti Yudhoyono dengan 4,8 persen, Sandiaga Uno ada 3 persen, dan Ridwan Kamil meraih 2,3 persen. Bahkan nama-nama lainnya masih di bawah lagi, seperti Erik Thohir dengan 2 persen, Muhaimin Iskandar 1,5 persen, Airlangga Hartarto dengan 0,8 persen, serta Moeldoko 0,6 persen. Sementara yang memilih lainnya ada 1,2 persen," paparnya. Meski demikian, pria yang juga dosen di Universitas Trunojoyo Madura ini mengungkapkan, jika ceruk di kalangan emak-emak untuk bursa capres masih begitu terbuka. “Di survey elektabilitas kali ini, 29,9 persen memilih tidak tahu dan tidak menjawab. Ini ceruk yang sangat potensial mengingat pilpres masih di tahun 2024,” tandasnya. Sebagai informasi, hasil penelitian yang dilakukan oleh SSC ini dilaksanakan dari tanggal 11-10 Februari 2022 di 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur. Sebanyak 1.070 responden dipilih dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 3 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Penentuan responden dari kalangan emak-emak dalam setiap Kartu Keluarga (KK) dilakukan dengan bantuan kish grid. "Responden emak-emak yang jelas wanita dengan usia 17 tahun ke atas, sudah pernah menikah, dan atau memiliki anak. Sehingga mutlak emak-emak," jelas Ikhsan Rosidi, peneliti senior SSC. Menurut Ikhsan, Risma lebih mendominasi ketimbang Khofifah lantaran eks Wali Kota Surabaya itu lebih sering muncul di media. Selain itu, sosok Risma juga dinilai lebih mudah diingat dan diterima oleh audiens. "Lain hal dengan Bu Khofifah. Secara nasional, Khofifah tidak begitu bergaung. Karena komunikasi politiknya terbatas. Hanya di Jatim," jelasnya. Di samping itu, panggung politik Risma lebih luas daripada Khofifah. Risma bermanuver di Indonesia, sementara Khofifah hanya bergulat di Jatim. "Mungkin itulah menurut saya yang kemudian sementara ini Risma lebih unggul daripada Khofifah di bursa capres-cawapres," tuntasnya. (bin)
Bursa Capres-Cawapres, Risma Ungguli Khofifah di Mata Pemilih Emak-Emak Jatim
Kamis 24-02-2022,14:53 WIB
Editor : Aziz Manna Memorandum
Kategori :