Cinta Itu Perlu Bukti (2)

Selasa 22-02-2022,10:10 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

Mobil yang Dikendarai Ditabrak Bus, Berli Terancam Lumpuh

  Parlan khawatir Berli dan Intan kebablasan melakukan hubungan seperti yang dia lakukan vs Yani. Karena itu, suatu saat Parlan memanggil dan mendudukkan keduanya.  Apa jawaban mereka?   “Papa seperti nggak pernah muda aja,” kata Berli.   “Ber, jangan berkata gitu sama Papa. Maaf Pa. Kami tahu kok batas yang harus kami jaga. Kami tidak akan mempermalukan keluarga. Kami janji,” kata Intan sambil mengacungkan telunjuk dan jari tengah.   Sampai keduanya lulus SMA, hubungan Berli dan Intan masih lancar-lancar saja. Tapi ketika mereka memasuki semester tiga perkuliahan, terjadi peristiwa yang tidak terduga. “Kami sekeluarga kecelakaan dalam perjalanan ke Jogja, menghadiri resepsi pernikahan keponakan. Kakak sepupu Berli,” kata Parlan.   Mobilnya ditabrak bus yang ngebut dari arah berlawanan, setelah mendahului bus lain. Berli yang memegang kemudi sempat banting setir ke kiri, tapi usaha untuk menghindari tumbukan itu tak berhasil sepenuhnya.   Mobil bagian kanan-depan ringsek. Berli terluka parah. Untung semua penumpang selamat. Parlan dan Yuni serta kakak dan adik Berli selamat. Mereka luka ringan. Hanya lebam dan lecet-lecet.   Berli harus dirawat di rumah sakit karena tulang punggung dan kepala bagian belakang terbentur benda tumpul. Sangat keras. Berli gegar otak dan pingsan lebih dari tiga hari.   Di tengah perawatan, dokter menyatakan Berli kemungkinan besar akan lumpuh. Atau setidaknya ada gangguan mental. Semua belum pasti. Masih diobservasi dengan teliti.   Intan yang tidak ikut dalam perjalanan itu menangis sejadi-jadinya. Ia mengutuk dirinya sendiri karena sedang tidak berada di samping Berli ketika kecelakaan itu terjadi.   Saat itu Intan memang juga sedang diajak orang tuanya menghadiri undangan resepsi pernikahan keluarga di Lombok. “Intan beberapa hari bahkan tidak mau meninggalkan kamar rawat inap Berli,” kata Parlan.   Intan sering ditemani kakak Berli, sebut saja Hurek, di rumah sakit. Kasihan kalau Intan sebagai seorang gadis haru sendirian menunggui orang sakit. Sebab, biasanya penunggu pasien harus selalu siap siaga bila terjadi sesuatu.   Sebenarnya Intan sudah dilarang Parlan dan Yani agar jangan terlalu larut dalam kesedihan. Orang tua Intan, Joko dan Ayu, juga mengingatkan hal serupa. Namun gadis itu bergeming.   “Kami takut Intan jatuh sakit akibat terlalu memaksakan diri,” kata Parlan, yang menambahkan bahwa suatu saat Intan sampai tertidur di lantai dekat ranjang Berli. Tangannya masih memegang erat lengan Berli yang terjuntai.   Hurek yang saat itu besuk bersama Parlan dan Yani bertindak cepat. Dia jongkok, lantas merengkuh tubuh Intan untuk digendong dan dibaringkan di sofa. Saat itulah Parlan melihat pemandangan mengagetkan. Saat menggendong Intan, tampak jelas Hurek berusaha mendaratkan bibirnya ke pipi Intan. (Joz-bersambung)
Tags :
Kategori :

Terkait