Jakarta, memorandum.co.id - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak optimis bahwa ekonomi kreatif dapat menjadi tonggak penyokong ekonomi Jatim. Pasalnya, di Indonesia sendiri termasuk Jatim di dalamnya, sektor ekonomi kreatif menyumbang 20 juta lapangan kerja utamanya di masa pandemi.
"Kita tentunya melihat bahwa Jawa Timur harus serius menggarap ekonomi kreatif, karena nilai tambah terbesar yang bisa menyediakan lapangan kerja adalah ekonomi kreatif," ungkap Emil Dardak panggilan akrab Wagub Jatim otu dalam talkshow peringatan Hari Jadi Gerakan Ekonomi Nasional ke-3 di Gedung Kesenian Jakarta pada Sabtu, 5 Januari 2021.
"Ada yang berkaitan dengan pariwisata, ada juga yang memang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari yang membutuhkan ekonomi kreatif, dari mulai makanan siap saji dan lainnya," imbuhnya.
Generasi muda, lanjut Emil, dapat menjadi lokomotif ekonomi kreatif di Bumi Majapahit. Pasalnya, generasi muda kini banyak bersentuhan langsung dengan teknologi dan memahami seluk-beluk perkembangan industri kreatif.
"Di Jawa Timur, gerakan ini tidak hanya bertumpu pada pemerintah saja tetapi sebenarnya ada penggerak di tengah masyarakat yang benar-benar melakukan terobosan-terobosan, di antaranya pemuda," ujar Mantan Bupati Trenggalek.
Menurut Emil, yang paling tampak kemajuan industri kreatif saat ini adalah perkembangan dalam digital art dan game.
Ia mencontohkan, tren metaverse ataupun Non Fungible Tokens (NFT) yang kini sedang menjadi pembahasan. Generasi muda Jatim pun minj sudah akrab dengan hal itu melalui permainan game. Baik dengan membuat avatar di dalam game, hingga penggunaan virtual reality (VR).
Melihat kondisi tersebut, Wagub Emil menegaskan bahwa Pemprov Jatim memfasilitasi potensi anak muda dengan program 100 titik kreatif yang rencananya akan dirintis di Jawa Timur.
"Fungsi pemerintah adalah memberi ruang, dikreasikan dengan program-program pemerintah yang ada, dalam waktu dekat ada program 100 titik kreatif yang mana beberapa titik kreatif ini akan dirintis di Jawa Timur," paparnya.
Tak berhenti di situ, Emil juga menambahkan bahwa Pemprov Jatim terus menggenjot ekonomi kreatif dengan adanya Porekraf atau Portal Ekonomi Kreatif. Program ini bertitik tumpu pada penemuan produk kreatif, insan kreatif, dan peminat kreatif.
"Seperti Portal Ekonomi Kreatif atau Porekraf, sebuah inovasi guna memfasilitasi pelaku ekonomi kreatif di Jawa timur agar bisa memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan ekonomi serta penciptaan lapangan kerja di Jatim," jelasnya.
Selain itu, terdapat juga Millennial Job Center yang memberi ruang serta peluang bagi para pemuda pekerja lepas atau freelancer.
"Millennial job center ini benar-benar juga bisa sinergis, bergerak di bidang produksi dari bulan Maret 2021 lalu. Ada yang fotografi, produk grafik, desain multimedia. Ada juga content Creator dan banyak macam-macam lainnya," tambahnya.
Di akhir, Emil berharap agar Gekraf dapat senantiasa menyokong berkembangnya ekonomi kreatif Jatim. Utamanya sebagai bentuk upaya menekan angka pengangguran dan pemulihan ekonomi.
"Harapan kami tentunya Gekraf Jatim benar-benar inovatif dalam mendorong ekonomi kreatif dan pemulihan ekonomi," tutupnya. (*/gus)