Surabaya, Memorandum.co.id - Butuh kerja keras bagi anggota Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim dalam mengungkap komplotan spesialis pencuri kabel tanam milik PT Telkom. Bahkan, anggota beberapa kali mendapatkan upaya perlawanan dari para pelaku. Demi bisa menghindari penangkapan, para pelaku nekat beberapa kali menabrakkan truk sarana ke kendaraan opsnal. Hal itu yang kemudian memantik anggota untuk melakukan tembakan peringatan ke udara. Sayang, upaya itu tak membuahkan hasil. Pelaku terus menerus menabrak mobil petugas sembari terus menginjak pedal gas truk sarana. "Truk yang menabrak kami saat itu dikemudikan oleh pelaku berinisial YS seorang diri," kata Kabidhumas Polda Jatim Kombespol Gatot Repli Handoko, Selasa (18/1/2022)siang. Untuk mengantisipasi bahaya terhadap pengendara lain yang saat itu melintas di sekitar Bundara Aloha, petugas akhirnya terpaksa melakukan tindakan tegas keras terukur dengan menembak ke arah truk. Namun, tak disangka tembakan tersebut malah mengenai dada kiri tersangka YS yang membuatnya bersimbah darah. "YS sempat dirujuk ke RS Bhayangkara. Hanya saja, nyawanya tak tertolong dinyatakan meninggal dunia," tandas Gatot. Diberitakan sebelumnya, anggota Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim melibas komplotan spesialis pencuri kabel tembaga milik PT Telkom, Selasa (11/1)malam. Dalam pengungkapan itu, tujuh orang diamankan masing-masing HS (28), asal Desa Negara Jaya, Kecamatan Negeri Besar, Way Kanan, Lampung. Pelaku lain, EB (30), warga Desa Tlagawera, Kecamatan Banjarnegara, Jawa Tengah; MS (30), warga Kampung Babakan, Desa Satria Jaya, Kecamatan Tambun Utara, Bekasi; A (25), warga Desa Purwa Agung, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan, Lampung. Selanjutnya, YMS (33), warga Jalan Asrama Denzipur, Kelurahan Cijantung, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur; QH (38), warga Kelurahan Bojong Nangka, Gunung Putri, Bogor. Sementara pelaku berinisial YS (22), tewas setelah tubuhnya ditembus peluru.(fdn)
Kategori :