Lumajang, memorandum.co. id - Setiap satuan TNI mempunyai tradisi berbeda-beda untuk melepas masa lajangnya. Salah satunya Yonif 527 yang mempunyai tradisi unik bagi setiap prajuritnya yang berhasil merampungkan kegiatan administrasi untuk pengajuan pernikahan. "Setiap prajurit Yonif 527 yang akan menikah wajib melaksanakan tradisi arak-arakan menggunakan sepeda pancal (ontel) atau becak sesuai dengan pilihan mereka sambil membonceng calon Persitnya (calon istri)," kata Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) V/Brawijaya, Letkol Arm Kusdi Yuli Suhanda, Senin (26/12). Tradisi itu pula yang harus dilakukan Kopda Dimas, Praka Danieal, Pratu Fahmi, Pratu Denis, Pratu Rahmad, dari Batalyon Infanteri 527 Baladibya Yudha (Yonif 527/BY) Lumajang. Kelima prajurit tersebut melakukan arak-arakan keliling asrama dengan sepeda hias. Sepeda tersebut, lanjut Kusdi, dihiasi dengan pernak-pernik unik sehingga menjadi pemandangan yang berbeda. Setiap sepeda atau becak juga diberikan kaleng-kaleng bekas sehingga saat sepeda atau becak tersebut berkeliling asrama, akan menimbulkan suara yang cukup nyaring. "Ini untuk memberikan informasi kepada seluruh warga asrama Yonif 527 bahwa akan ada warga baru yaitu calon ibu Persit dan akan ada prajurit yang akan menjadi seorang suami," tegasnya. Hal tersebut, kata dia, akan menjadi salah satu pembuktian untuk menumbuhkan kesungguhan bagi prajurit yang akan melaksanakan pernikahan serta menguji mental bagi calon istrinya. Kegiatan arak-arakan tersebut diiringi oleh para prajurit lainnya yang masih bujang. Ini sebagai simbol mendukung dan memberi semangat kepada rekan mereka yang akan menikah serta menunjukkan kekompakan mereka dalam mendukung rekannya yang akan menjadi seorang suami.( fer)
Arak-arakan Sepeda Hias, Tradisi Prajurit Yonif 527 Lepas Masa Lajang
Senin 27-12-2021,15:48 WIB
Editor : Syaifuddin
Kategori :