GRESIK - Adanya semburan minyak sumur tua di lahan Hj Fatimah, Desa Sekarkurung, Kecamatan Kebomas, menyita perhatian Bupati Gresik Sambari Halim Radianto, Minggu (22/9).
Bupati Sambari meninjau lokasi semburan, tepatnya di RT 2/ RW 1. Sesuai laporan yang Ia terima, semburan diawali dentuman keras pukul 7.30 Kamis (19/9) kemarin.
"Saya sifatnya hanya memediasi supaya tidak terjadi apa- apa kepada warga. Selanjutnya semburan ini dapat dikelola sehingga tidak muncul mengalir dan hilang begitu saja," kata Sambari.
Sementara, pihaknya belum melakukan penelitian terkait semburan ini. Sambari meminta kepada masyarakat Gresik untuk menunggu hasilnya.
"Nanti akan kami evaluasi lagi. Yang menjadi kewenangan P Pemda kan kita punya DLH (dinas lingkungan hidup, red). Kita punya SDA dan sudah tak minta mengambil di tiga tempat. Masing masig 10 liter untuk dibawa ke lab, nanti hasilnya bagaimana nanti kita mengundang ahlinya dari pihak Pertamina," jelasnya.
Kepala Perwakilan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Jawa Bali dan Nusa Tenggara (Jabanusa), Nurwahid mengapresiasi respon warga saat mengetahui semburan minyak.
"Sehingga bisa berkoordinasi langsung dengan Pertamina. Dalam hal ini Pertamina Hulu Energi (PHE) PT Pertamina Training Consulting (PTC) sehingga dapat melakukan tindakan yang sifatnya pengamanan," katanya.
Pihaknya setelah meneliti semburan di sumur tua ini memastikan tidak ada gas hydrogen sulfide (H2S). Terlihat perubahan di sekitar titik semburan. Berdasar pantauan, besi di atas semburan sudah dipindahkan serta dibuatkan tanggul penahan. Agar semburan minyak tidak mengalir di saluran air warga.(dri/har/udi