Lumajang, memorandum.co.id - Beredar sebuah video yang menyebutkan bahwa adanya tanggul jebol dan lahar mulai memasuki rumah-rumah warga sehingga warga diperintahkan untuk keluar dari Desa Sumberwuluh. Video viral yang tersebar dan membuat geger media sosial itu menimbulkan kepanikan warga. Saat dikonfirmasi, Pj Kepala Desa Sumberwuluh Abdul Aziz menepis berita tersebut dan menyampaikan bahwa informasi di dalam video tersebut hoax. "Terkait ada banjir bandang susulan itu tidak benar. Tadi itu ceritanya memang ada getaran banjir amak 25, cuma tidak sampai di tempat kami. Kemudian ada hembusan angin dari arah selatan yang cukup besar menerbangkan sisa debu vulkanik dan asap, jadi di Kamarkajang itu kondisinya menjadi gelap seperti pada waktu kejadian pertama. Itu yang membuat masyarakat panik," ujarnya, Senin (6/12/2021). Aziz menerangkan, bahwa pihaknya sudah menepis berita hoax tersebut namun guna mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Wakil Bupati Lumajang Indah memerintahkan agar Desa Sumberwuluh dinaikkan statusnya menjadi zona kuning. "Bunda Indah memerintahkan kepada kami atas rekomendasi dari kepala BNPB pusat bahwasannya Desa Sumberwuluh dinaikkan status menjadi zona kuning yang artinya seluruh warga harus dievakuasi keluar dari Desa," terang Abdul Aziz. Lebih lanjut, menurutnya, sebelum perintah itu datang, sebetulnya warga Desa Sumberwuluh sudah mengevakuasi diri mereka masing-masing ke luar kota yang tersebar mulai dari Madura sampai dengan Jember. "Untuk warga yang tidak mempunyai saudara di luar Lumajang, kita bagi titik pengungsian di desa-desa sekitar. Mulai dari Sumbermujur, Penanggal, Kelopo Sawit, Sumberejo, Tambakrejo dan juga Kantor Kecamatan," pungkasnya. (fai)
Kategori :