Peduli Kebangkitan Ekonomi Umat, Komisi PEU MUI Jatim Gelar FGD

Jumat 03-12-2021,17:41 WIB
Reporter : Syaifuddin
Editor : Syaifuddin

Surabaya, memorandum.co.id - Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat (KPEU) MUI Jawa Timur, menggelar forum group discussion (FGD) dengan topik Pengembangan Kualitas Kehidupan dan Kesejahteraan Masyarakat di kantor Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, Jum’at (3/12/2021). KH Noor Shodiq Askandar selaku koordinator kegiatan Gabungan 12, yang beberapa waktu lalu menyampaikan tagline Belanja pada saudara dan teman, dalam sambutannya mengharapkan agar komisi yang terkait dengan kesejahteraan umat MUI Jatim memiliki galeri OPOP (one product one pesantren), Galeri UMKM, dan koperasi MUI di setiap daerah. “Galeri OPOP ini penguat dari program Gubernur Jatim yang ingin menguatkan kemaslahatan ekonomi pesantren. Selain itu, adanya galeri juga sebagai stimulus agar masyarakat terus menguatkan potensi lokalnya dan diharapkan mampu mensinergikan produk-produk kabupaten dan kota, sehingga bisa di-mapping keunggulan atau identitas per produk OPOP. Inilah yang kami sebut kolabor-aksi, bukan hanya kolaborasi," paparnya. Senada dengannya, Sekretaris Komisi PEU, Ning Dr Fatin Fadhillah Hasib SE MSi menandaskan, agar FGD yang telah berlangsung menjadi referensi program kerja PEU MUI Jatim untuk turut menguatkan ekonomi masyarakat. Dalam kegiatan ini, ada dua narasumber yang dihadirkan di hadapan perwakilan 12 Komisi MUI Jatim pimpinan KH Hasan Mutawakkil Alallah. Di antaranya yakni, Joni Sudjatmoko pengusaha properti asal Malang dan Ning Dr Lia Istifhama MEI selaku Sekretaris MUI Jatim, yang mewakili Prof Akhmad Muzakki MAg. Dalam forum Joni Sudjatmoko menyampaikan, betapa pentingnya menguatkan start up pascaCovid-19, terutama di Jawa Timur. “Start up penting terus dikuatkan, dan keberadaan mereka dibutuhkan dalam penguatan tagline bangga dan beli produk Indonesia. Bukan sebaliknya, bangga membeli produk impor. Hal ini sangat disayangkan mengingat pendapatan ekspor kita sangat tinggi, yaitu 18 miliar per bulan, dengan dominan dari komoditas pertambangan,” ujar penggagas Galeri Anak Negeri dan juga owner NK café ini, yang merupakan keterpaduan antara pemberdayaan masyarakat, pesantren, dan wisata berbasis desa. Sedangkan Ning Lia yang merupakan doktor ekonomi syariah UIN Surabaya, menyampaikan pentingnya financial planner sebagai bagian terwujudnya financial freedom umat dan masyarakat. “Dengan adanya brainstorming membentuk kemampuan financial planner, maka kesejahteraan masyarakat akan sangat bisa terbentuk. Setidaknya, financial planner tersinergi dalam konsep BUDGET, yaitu Brainstorming, Unity in financial, Developing a Plan, Goals, Evaluation, dan Take Financial Freedom," terangnya. Tak lupa, di akhir pemaparannya, Ning Lia mengapresiasi keberadaan Komisi PEU MUI Jatim yang turut menguatkan spirit Gubernur Khofifah agar product local go to global market. (mg3)

Tags :
Kategori :

Terkait