Probolinggo, Memorandum.co.id - Dalam upaya menciptakan inovasi pelayanan publik, Pemkot Probolinggo melalui instansi Kecamatan Mayangan, menggelar bazar pelayanan publik. Gebyar kegiatan sebagai upaya menyampaikan berbagai kemajuan yang telah dicapai oleh unit pelayanan publik serta menumbuhkan motivasi sekaligus mengukur tingkat apresiasi dan partisipasi masyarakat atas berbagai kemajuan itu. "Terobosan yang lebih baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan menggelar bazar pelayanan publik guna memacu kemudahan berusaha," ujar Plt. Camat Mayangan Muhammad Abbas, Rabu (30/11/2021). Abbas mengatakan, bazar pelayanan publik yang digelar di lapangan Kampung Benteng menjadi media yang tepat untuk menunjukkan secara langsung kepada masyarakat tentang mudahnya mendapatkan pelayanan dari dinas atau instansi penyelengara pelayanan publik. Lahirnya UU 25/2009 tentang pelayanan publik maka Pemkot Probolinggo melalui DPMPTSP melakukan langkah cepat dalam mengimplementasikan ketentuan melalui berbagai kegiatan. "Ini merupakan tonggak awal pelaksanaan desentralisasi yang bukan saja mendorong untuk mencoba lebih peka kebutuhan lokal tetapi juga bertekad dapat bekerja lebih efektif dan efisien," tandasnya. Abbas menyatakan, tekad yang kuat dan dukungan dari seluruh elemen masyarakat akan berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik. Penyelenggaraan pelayanan publik terdapat tiga komponen yang harus saling bersinergi. Yakni, pemerintah, masyarakat dan dunia usaha. “Pelayanan publik yang baik adalah pelayanan dari pemerintah yang diberikan kepada masyarakat dan dunia usaha. Pelayanan publik yang baik kepada masyarakat adalah pelayanan yang mudah, cepat, berkualitas dan benar benar dapat dirasakan oleh masyarakat,” tuturnya. Pria yang sekarang menjabat Kepala DPMPTSP ini mengatakan, pelayanan publik menjadi perhatian utama pemerintah dalam reformasi birokrasi. “Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, perlu dukungan dari berbagai pihak termasuk dari masyarakat harus bersinergi,” pungkasnya.(mhd).
Kategori :