Anak Durhaka Bacok Bapak Kandung, Ini Alasannya

Sabtu 14-09-2019,08:12 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

LAMONGAN - Gegara sering dimarahi, seorang anak durhaka membacok bapak kandungnya hingga terluka parah. Kenekatan itu dilakukan Muhammad Junaidi (44). Sedangkan di kejadian Kamis (12/9) malam itu, korbannya adalah Matojid (60), asal Desa Sunggelebak, Kecamatan Karanggeneng. Korban dianiaya ketika tidur di atas ranjangnya yang berada di ruang tamu, sebelah barat rumahnya. Tiba-tiba, Junaidi nyelonong masuk sembari menenteng celurit. Tanpa banyak kata, pelaku langsung membacok bapak kandungnya yang sedang tertidur. Akibat serangan itu, korban mengalami luka parah di pelipis dan perut sebelah kiri. Ternyata, pembantaian tersebut dipergoki istri korban, Juwariyah. Perempuan ini berteriak histeris dan meminta tolong saat mengetahui suaminya bersimbah darah. Sebaliknya, Junaidi yang tepergok dan mendengar teriakan ibunya, memilih kabur dengan mengendarai motor Vario. Beberapa saat kemudian, tetangga korban berdatangan dan segera memberikan pertolongan kepada Matojid. Bahkan, berkat upaya warga setempat, pelaku yang membacok korban berhasil diamankan. Meski kaget mengetahui pembacoknya adalah anak kandung korban, pelaku ini tetap diamankan dan melaporkan ke polisi terdekat. Kasatreskrim Polres Lamongan AKP Wahyu Norman Hidayat melalui Kanit Pidum IPDA Sunandar mengatakan, berdasarkan hasil penyidikan yang dilakukan terhadap pelaku, apa yang dilakukan karena jengkel sering dimarahi bapaknya. "Ada yang mengatakan pelaku ini punya kelainan jiwa. Tapi ketika diminta keterangan dia nyambung. Untuk memastikannya nanti akan dilakukan pemeriksaan khusus terutama masalah kejiwaannya," jelas Wahyu, Jumat (13/9). Sunandar menambahkan, korban mengalami luka robek di pelipis dan perut bagian kiri. Matojid telah menjalani perawatan di RS Muhammadiyah Lamongan. "Sementara, tersangka dijerat pasal 351 ayat (2) KUHP dan undang-undang darurat nomor 12 tahun 1951," pungkas Wahyu. (al/har/nov)

Tags :
Kategori :

Terkait