Komdis PSSI Laporkan Empat Mafia Bola ke Polda Jatim

Senin 22-11-2021,14:16 WIB
Reporter : Aziz Manna Memorandum
Editor : Aziz Manna Memorandum

Surabaya, Memorandum.co.id - Ancaman Komite Disiplin (Komdis) PSSI untuk melapor temuan pengaturan skor disertai suap di liga 3 ke pihak kepolisian tidak hanya isapan jempol. Komdis PSSI Jawa Timur dan PSSI pusat melaporkan kasus ke Polda Jatim, Senin (22/11) siang. Mereka melaporkan aksi mafia bola ketika laga antara NZR Sumbersari dengan Gresik Putra FC yang digelar pada 12 November 2021 lalu di Stadion Gajayana, Malang. Ketua Komite Disiplin PSSI Pusat, Jenderal Irjen (Purn) Erwin Tobing mengatakan, dalam surat keputusan Nomor: 001/KOMDIS/PSSI-JTM/XI/2021, dijelaskan jika Yopi melakukan suap di pertandingan NZR Sumbersari dengan Gresik Putra FC. "Menindaklanjuti hasil temuan Komdis Asprov Jatim, saya datang membackup karena masalahnya serius kasus suap menyuap deal dalam rangka pertandingan," kata Erwin di gedung Ditreskrimum Polda Jatim, Senin (22/11). Dalam praktik kotor tersebut mencatut empat nama yang diduga sebagai pelaku pengaturan skor untuk keperluan taruhan judi bola online. Mereka masing-masing berinisial BS, DA, BI, dan AN Diduga keempat pelaku ini menerima suap dari Dimas Yopi Perwira Nusa, supaya Gresik Putra mengalah kepada NZR Sumbersari dengan imbalan uang Rp 70 juta hingga Rp 100 juta. "Kami ingin mengungkap, siapa?, jangan dilindungi. Kami serahkan ke Polda mudah-mudahan bisa diungkap lebih lanjut," tambah dia. Sementara Ketua Komdis PSSI Jatim, Samiadji Makin Rahmat menjelaskan, atas pelanggaran tersebut, Yopi telah di sanksi denda sebesar Rp 100 juta dan dihukum dengan larangan beraktivitas di sepak bola Indonesia selama 10 tahun, setelah PSSI menggelar sidang. Menurut pengakuan Yopi, ia melakukan hal sedemikian berdasarkan perintah dari DA dan BI. DA berasal dari Jakarta sedangkan BI berasal dari Denpasar Bali. Terhadap DA dan BI, Komdis PSSI Jatim tidak bisa menerapkan kode disiplin karena mereka bukan bagian dari football family. "Setelah menemukan data-data rekaman. Kami ingin menindaklanjuti yang tidak bisa dijamah, maka kami lapor di Polda dengan harapan mengungkap yang patut diduga orang yang dilaporkan, baik suap," pungkas dia.(fdn)

Tags :
Kategori :

Terkait