Gresik, memorandum.co.id - Sembilan tanggul jebol di Desa Cermen, Kecamatan Kedamean, Gresik yang sempat memicu banjir tiga meter mulai ditambal, Jumat (12/11/2021). Satu alat berat sudah diterjunkan di lokasi untuk melakukan perbaikan. Kepala Desa (Kades) Cermen, Moch. Suhadi mengaku bersyukur karena perbaikan tanggul yang jebol mulai digarap. Sebab, jika dibiarkan terlalu lama menimbulkan kekhawatiran banjir susulan ketika curah hujan tinggi datang lagi. "Perbaikan baru dimulai hari ini. Ada satu alat berat, belum bisa diprediksi butuh waktu berapa lama untuk perbaikan 9 tanggul," kata Moch Suhadi, Jumat (12/11/2021). Sejauh ini, baru satu titik yang selesai ditambal. Pihaknya berharap ada tambahan alat berat agar pengerjaan bisa selesai dengan cepat. Ini karena berpacu dengan waktu. Hujan bisa datang sewaktu - waktu yang bisa mengakibatkan Kali Lamong kembali meluap. "Baru satu titik yang selesai, yang kecil (jebolnya, red). Saat ini berlanjut perbaikan di lokasi sebelah timur dusun Cermen, tanggul sepanjang saluran anak Kali Lamong yang menuju ke Kali Lamong," imbuhnya. Harapannya, setelah seluruh tanggul yang jebol tertambal, luapan Kali Lamong tidak lagi membanjiri rumah warganya. Sebab, kekhawatiran terus muncul ketika hujan datang. Banjir tiga meter, Sabtu (6/11/2021) adalah terparah selama 16 tahun terakhir. Sebanyak 1.766 jiwa dari 560 kepala keluarga terdampak. Sebagian harus mengungsi karena ketinggian air di rumah mereka mencapai dada orang dewasa. Bahkan lebih. Seperti diketahui, banjir parah itu hingga menyedot perhatian pemerintah pusat. Menteri Sosial Tri Rismaharini hingga turun gunung membantu warga. Disusul kedatangan Wagub Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak.(and/har)
Kategori :