Oleh: Yuli Setyo Budi, Surabaya
Ketika Sarah melihat Firaun mendekatinya, ia berdoa, "Ya Allah, sesungguhnya aku beriman kepada-Mu dan rasul-Mu serta aku selalu memelihara kehormatanku. Janganlah Engkau biarkan orang itu merusak kesucianku!"
Tiba-tiba raja merasa tercekik dan menghentak-hentakkan kaki. Sarah terkejut dan kembali berdoa, "Ya Allah. Andaikan raja ini mati, tentu orang-orang akan menuduh bahwa aku yang membunuhnya!"
Firaun kembali sehat seperti biasa. Namun, raja itu tetap berjalan mendekatinya. Sarah kembali berdoa, "Ya Allah. Sesungguhnya aku beriman kepada-Mu dan rasul-Mu serta aku selalu memelihara kehormatanku. Janganlah Engkau biarkan orang itu merusak kesucianku!"
Kejadian tadi terulang. Raja merasa tercekik dan menghentak-hentakkan kakinya. Sarah berdoa lagi, "Ya Allah. Andaikan raja ini mati, tentu orang-orang akan menuduh bahwa aku yang membunuhnya!"
Raja itu kembali sembuh, tetapi kali ini ia merasa ketakutan. Kemudian ia berkata kepada pengawalnya, "Demi Tuhan, pasti setan yang kalian kirim kepadaku. Kembalikanlah ia kepada Ibrahim dan beri dia seorang hamba sahaya!"
Hamba sahaya itu adalah Hajar, seorang budak hitam, tetapi kecantikannya tampak terpancar di wajahnya. Ia cerdas, berakhlak mulia, dan bermental kuat. Kelak ia akan dinikahi Ibrahim dan melahirkan seorang nabi mulia bernama Ismail.
Sarah termasuk wanita yang kaya dan masih berfamili dengan Nabi Ibrahim alaihissalam. Selain cantik, ibunda Sarah tergolong murah hati karena memiliki banyak kambing dan lahan yang luas. Sang ibu menghibahkan semua itu kepada Ibrahim untuk diurus dan dikembangkan.
Ketika perintah Allah tentang risalah kenabian turun dan diperintahkan menyampaikan risalah itu kepada kaumnya, tidak satu pun yang mau menerima ajakan Ibrahim, kecuali Sarah dan Luth. Karena itu, Ibrahim dan Sarah yang pada waktu itu menetap di Babil (Irak) memutuskan untuk hijrah ke Harran, sebuah daerah dekat Syam.
Sebagaimana dijelaskan dalam Alquran, Nabi Ibrahim dikenal sebagai orang yang menghormati tamu. Suatu hari datanglah seseorang ke rumahnya. Seperti biasa, Ibrahim menyuruh Sarah menghormati tamu. Sarah dipintanya menyembelih anak sapi yang gemuk. Setelah selesai dipanggang, daging itu disuguhkan.
Tamu itu rupanya sosok malaikat yang mampir ke kediaman Ibrahim karena diperintah Allah memberi kabar gembira. Sarah akan mengandung bayi. Sarah kaget dan heran, karena sudah tua, berumur lebih dari 90 tahun. Kabar itu membuat pasangan ini berbahagia, karena setelah puluhan tahun berumah tangga, akhirnya akan memiliki anak. (habis)