Kediri, memorandum.co.id - Prestasi membanggakan ditorehkan Kota Kediri yang meraih Anugerah Media Humas 2021 yang diselenggarakan Badan Koordinasi Hubungan Masyarakat (Bakohumas) - Kementerian Komunikasi dan Informatika di Hotel Merusaka Nusa Dua, Bali, Kamis (04/11) malam. Pemerintah Kota Kediri berhasil menyabet penghargaan Terbaik 1 dalam kategori "Siaran Pers Media Online Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota", sementara penghargaan Terbaik 2 diterima oleh Pemerintah Kabupaten Garut dan Pemerintah Kabupaten Bogor menjadi Terbaik 3.
"Ini bukan sesuatu yang instan, ini buah dari perubahan yang kami lakukan, setidaknya 1,5 tahun terakhir judul siaran pers yang kami rilis ke teman-teman media istilahnya sudah Search Engine Optimization (SEO) Friendly," jelas Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar di Balaikota Kediri, Jumat (5/11).
"Intinya bukan ala-ala judul yang klik bait, tapi bagaimana sebuah judul itu saat orang baca sudah paham isinya akan seperti apa, itu sangat disukai mesin pencari (google). Kadangkala agak panjang, tapi editor sebuah media kan punya keleluasaan untuk mengedit judul dan beritanya sesuai dengan kebutuhan masing-masing," tambah Abdullah Abu Bakar.
Wali Kota Kediri menjelaskan, siaran pers ke media online perlu diperlakukan secara kaidah ramah SEO karena perilaku pencarian berita oleh masyarakat nomor satu masih mengandalkan mesin pencari seperti Google, baru setelah itu media sosial dan website pemerintah daerah.
Abdullah Abu Bakar menambahkan, pola distribusi siaran pers juga banyak mengalami perubahan, era media cetak yang artinya siaran pers bisa dikirim sore hari karena besoknya baru tayang, sekarang sudah tidak berlaku di era media online.
"Kalau perlu pagi, siang, sore atau malam harus ada siaran pers yang kita bagi ke rekan-rekan media. Karena media online tayangnya setiap saat, tidak menunggu sore atau besok. Dengan rilis yang kontinyu dan konsisten itu juga membantu rekan-rekan media untuk mendapatkan banyak bahan baku berita," kata Wali Kota Kediri.
Pada era pandemi Covid-19 yang artinya masyarakat dan media butuh selalu terhubung dengan informasi terkini dan akurat, serta mudah dipahami, siaran pers menjadi ujung tombak. Seperti contoh, program-program Pemerintah Kota Kediri dalam penanganan pandemi Covid-19 banyak mendapat sentuhan branding dengan menggunakan akronim sehingga menjadi lebih pendek dan mudah diingat.
"Misalkan dulu kita bikin program Bi Imah, belanja instan dari rumah atau Si Jamal, sistem jaring pengaman sosial, dan terbaru ada istilah Batman, yang kepanjangannya bantuan isolasi mandiri, itu mudah diingat oleh publik, dan efek yang lain rekan-rekan media juga bisa memperpendek judul berita," Abdullah Abu Bakar menjelaskan.
"Tahun depan semoga kami bisa menang di kategori media sosial dan website, mohon doanya, kami akan terus melakukan perbaikan. Karena ukuran keberhasilan sebuah program itu kalau masyarakat mampu cepat menerima informasi dan memahami dengan baik, sehingga program akhirnya berjalan lancar, itu semua kuncinya di kehumasan," tegas Abdullah Abu Bakar. (Mis)