Surabaya, memorandum.co.id - Kerja keras dan pertahanan yang solid menjadi kunci kemenangan Persebaya setelah memenangi duel klasik dengan Persija Jakarta, Selasa, (26/10) malam. Duel Persebaya versus Persija menjadi super big match di Liga 1 musim 2021/2022 musim ini. Pelatih Aji Santoso mengatakan, timnya bermain sesuai dengan skema main yang ia inginkan. “Kuncinya sebenarnya adalah kami bermain taktis, bekerja keras dan pertahanan yang kami yang solid,” tegas Aji Santoso. Apa yang dikatakan Aji memang bukan sekedar isapan jempol. Duet Alie Sesay dan Arif Satria benar-benar membuat striker Persija Marko Simic mati kutu. Begitu juga dengan pemain sayap lincah Riko Simanjuntak seolah menemui tembok tebal ketika berhadapan dengan Arif dan Sesay. Lini tengah Green Force juga solid meski Bruno Moriera tidak bisa bermain lantaran mendapatkan hukuman tambahan akibat berseteru dengan pemain Persipura di laga terakhir. Peran Bruno yang digantikan Taisei Marukawa benar-benar membuat pertahanan Macan Kemayoran kebingungan. Pemain asal Jepang ini sepanjang pertandingan merepotkan duet palang pintu Persija yang dikawal Otavio Dutra dan Yann Motta. Puncaknya di menit ke-25, kesalahan Dutra dalam menyapu bola lambung membuat Marukawa lolos. Dengan tenang, pemain 24 tahun ini menceploskan bola ke gawang setelah sebelumnya mengecoh kiper Persija Andritany. “Para pemain sangat disiplib baik ketika menyerang dan bertahan. Performa seperti ini harus selalu dipertahankan,” urai Aji. Di babak kedua, meski Persebaya sering tertekan, pertahanan yang solid membuat skor tidak berubah 1-0 untuk kemenangan Persebaya. Tiga poin tambahan membuat Persebaya naik ke posisi lima besar klasemen sementara setelah sebelumnya berada di posisi ke-11. “Saya harap para pemain tidak cepat berpuas diri karena pertandigan masih panjang,” harap Aji. (ono/gus)
Kategori :