Gresik, memorandum.co.id - Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani memastikan normalisasi Kali Lamong akan tetap berjalan saat musim penghujan. Pihaknya sudah menyiapkan skema agar proyek penanganan banjir itu tetap berlanjut. Di antaranya menyiapkan long boom dan pontoon. Long boom jangkauan pengerukannya lebih jauh, sementara pontoon memungkinkan alat berat bisa mengapung di permukaan air. Pihaknya optimis normalisasi atau pengerukan sedimentasi sungai berjalan lancar. "Long boom sudah ada dua, nantinya juga menyiapkan pontoon. Saya sudah berkordinasi dengan pengusaha - pengusaha di daerah yang dilewati Kali Lamong. Kita harapkan bisa mendukung ini melalui program CSR," kata bupati berusia 36 tahun tersebut. Gus Bupati bertekad keras Ingin Gresik bebas dari banjir tahunan. Selain membangun tanggul parapet juga melangsungkan proyek normalisasi. Tahap awal dianggarkan Rp. 8,4 miliar melalui P-APBD dengan capaian pengerukan sepanjang enam kilometer. Seperti diketahui, panjang Kali Lamong mencapai 103 kilometer. Melintasi wilayah Gresik sepanjang 58,1 kilometer meliputi Kecamatan Balongpanggang, Benjeng, Cerme, Kedamean, Menganti, dan Kebomas. Ketika musim hujan, sungai ini menjadi momok tahunan penyeban banjir. Dari kajian lapangan, masalah timbul karena kondisi sungai yang relatif mengalami pendangjalan dan penyempitan. Secara kontur tinggi permukaannya tidak terlalu jauh. Ditambah, kapasitas tampung air saat ini sebesar 250 m³/detik. Kondisi ini tidak sebanding dengan debit air hujan bisa mencapai 700 m³/detik. Setiap tahunnya ada sekitar 48 delapan desa yang terendam banjir. 20 desa dengan kondisi banjir berat sementara sisanya banjir ringan. Mirisnya lagi, ini terjadi rutin setiap tahun. Dampak lain dari banjir Kali Lamong adalah sektor ekonomi. Tercatat kerugian ekonomi yang ditaksir tiap tahun kurang lebih Rp. 80 miliar. Bahkan sempat menelan korban jiwa dari masyarakat yang terdampak. Situasi ini yang perlu ditangani secara cepat dan tepat. Tahun 2021, pemerintah mentarget bisa merampungkan normalisasi Kali lamong sepanjang 6 kilometer di Kecamatan Benjeng dan Balongpanggang. Diantaranya Desa Sedapurklagen, Desa Lundo, Desa Bulangkulon, Desa Deliksumber, Desa Munggugianti dan Desa Bengkelolor. Selain itu, normalisasi anak Kali Lamong juga dilakukan di 19 lokasi. Pembebasan Tanah di Desa Tambak Beras, Desa Jono, Desa Morowudi, Desa Putat Lor, dan Desa Sukoanyar, serta membangun parapet di Desa Jono dan Tambak Beras sepanjang 1,3 km. Pemkab juga telah menambah alat berat sebanyak tiga unit "Banjir ini sudah menelan kerugian masyarakat puluhan miliar, dan terus terjadi dari tahun ke tahun. Sehingga diperlukan strategi penanganan, di antaranya normalisasi," tegasnya. Tidak tanggung-tanggung, 12 alat berat dikerahkan. Tidak hanya itu, tahun 2022 dianggarkan Rp. 5 miliar lagi untuk normalisasi lanjutan.(and/har)
Bupati Siapkan Skema Nomalisasi Kali Lamong saat Musim Hujan
Selasa 26-10-2021,19:31 WIB
Reporter : Syaifuddin
Editor : Syaifuddin
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Jumat 27-12-2024,21:16 WIB
Big Match Pekan Ini: Menantang Bali United, Persebaya Punya Modal Signifikan sebagai Pemuncak Klasemen
Jumat 27-12-2024,22:44 WIB
Ketua DPW PKS Jatim Apresiasi Capaian PKS Kota Malang
Jumat 27-12-2024,18:27 WIB
Komisi I Kaget Adanya Ruangan Privat Sekelas Hotel di GOR Mastrip Kota Probolinggo
Jumat 27-12-2024,18:43 WIB
Ditemukan 4 Kilometer dari Lokasi Jatuh, Jenazah Balita Wiyung Masih Kenakan Kalung Emas
Jumat 27-12-2024,19:38 WIB
Posyan Operasi Lilin Semeru 2024 di Gresmall: Wujud Pelayanan Maksimal dengan Konsep Spartan
Terkini
Sabtu 28-12-2024,17:26 WIB
PLN UIP JBTB Dukung KPS Tukad Mati Lestari Bali dalam Kepedulian Lingkungan Sungai
Sabtu 28-12-2024,17:21 WIB
PLN UIP JBTB Berkolaborasi dengan Pemdes Belalang Bali Kelola Sampah
Sabtu 28-12-2024,17:14 WIB
Wakapolresta Sidoarjo Cek Disiplin Anggota
Sabtu 28-12-2024,17:11 WIB