Pasar Loak Gembong Dikeluhkan, Pemkot Sampai Kucing-kucingan Tertibkan Jalan Kapasari

Kamis 14-10-2021,10:35 WIB
Reporter : Aziz Manna Memorandum
Editor : Aziz Manna Memorandum

Surabaya, memorandum.co.id - Pedagang di Sentra Pasar Loak Gembong nasibnya pilu. Sejak dilanda pandemi Covid-19, pemasukan para pedagang menurun. Bahkan berhari-hari bisa sepi tanpa ada satu pun barang yang terjual. Pedagang ingin wali kota turun memperhatikan nasib mereka. Sejak diresmikan pada tahun 2019, pedagang mengaku belum pernah sekali pun dipantau Eri Cahyadi, yang sudah setengah tahun lebih menjabat sebagai wali kota. Seiring dengan fokus pemerintah memulihkan sektor perekonomian, pedagang barang bekas di Gembong berharap ada solusi yang dapat memecah kebuntuan penjualan. "Wali kota harus tahu kondisi dan kesulitan kita di sini seperti apa. Coba sekali-sekali turun melihat pedagang kecil seperti kita ini. Saya berharap Pak Eri Cahyadi dapat memberikan kerja nyata, apalagi sebelum terpilih menjadi wali kota sempat berkampanye di sini dan janji memperhatikan nasib pedagang," kata Ahmad pedagang sepatu bekas, Kamis (14/10/2021). Ahmad juga mengungkapkan, selama ini ada kecemburuan sosial antara pedagang Pasar Loak Gembong yang berada di dalam dengan yang ada di luar. Sehingga pedagang menagih tindakan tegas pemkot. Yang hingga sekarang, dinilai tak berkutik terhadap para pedagang liar yang nangkring di sepanjang trotoar Jalan Kapasari. "Itu yang membuat pembeli malas masuk ke dalam. Karena masih banyak pedagang yang dibiarkan jualan di luar. Otomatis di sini sepi. Memang di luar tempatnya strategis, tapi kan tidak bisa begitu, sudah disiapkan gratis di dalam, jualan di trotoar juga melanggar," cetus Ahmad. Sementara itu, Kabid Usaha Mikro Dinas Koperasi Kota Surabaya Vivi Lailufa mengatakan, pihaknya bersama dengan satpol PP sudah berkali-kali melakukan operasi di Jalan Kapasari. "Kita tidak ada habis-habisnya melakukan penertiban di lokasi. Jadi kita sama pedagang di luar itu seperti kucing-kucingan. Bahkan sampai ditungguin sama mobil patroli, benar mereka tidak jualan tapi setelah ditinggal, mereka datang lagi," paparnya. Vivi mengakui, pedagang di luar memang memudahkan pelanggan sehingga dapat membeli tanpa masuk. Namun bila begitu, dia menilai kasihan dengan pedagang yang ada di dalam. "Kita sudah sosialisasi. Kita ajak pedagang yang di luar itu untuk masuk ke dalam. Jadi kita tawarkan, mau jualan lagi di dalam atau hilang stan. Kalau jualan di luar risiko ditertibkan," jelasnya. Menurut catatannya, ada sebanyak 20 pedagang yang berjualan di sepanjang Jalan Kapasari. Dari 20 pedagang itu, sebagian disebutnya sudah ditarik ke dalam Sentra Pasar Loak Gembong. "Pedagang yang di luar itu, kita terus dorong untuk dimasukkan lagi. Ada sekitar 20-an yang jualan di luar, alhamdulillah sudah ada separuh yang masuk," tuntasnya. (mg3)

Tags :
Kategori :

Terkait