Gubernur Khofifah Berharap Tidak Ada Lagi Rilis Miskonsepsi dari Kemendikbudristek

Minggu 26-09-2021,21:51 WIB
Reporter : Ferry Ardi Setiawan
Editor : Ferry Ardi Setiawan

Surabaya, memorandum.co.id - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa tidak menemukan adanya klaster Covid-19 pembelajaran tatap muka (PTM) selama berlakunya PTM terbatas sejak 30 Agustus 2021. Hal itu terjadi karena adanya miskonsepsi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). "Tidak ada/belum ada ditemukan klaster PTM Covid-19, seperti yang disampaikan Kemendikbudristek yang kemudian dikoreksi dengan rilis MISKONSEPSI," tegas Khofifah, Minggu (26/9/2021). Sebab adanya informasi dari tim lembaga negara tersebut mengakui jika terdapat miskonsepsi terkait data yang menyebutkan bahwa klaster Covid-19 PTM terbanyak adalah Jatim. Lebih lanjut Khofifah berharap tidak ada lagi rilis yang menyatakan miskonsepsi karena hal itu dianggap hal yang kurangnya presisi tim. "Ke depan, saya berharap tidak ada rilis miskonsepsi karena kurang presisinya tim dari lembaga kementerian sekaliber Kemendikbudristek yang mendapat porsi anggaran sangat besar dari APBN dengan SDM berkualitas," terang Khofifah. Sementara itu untuk Jatim sudah masuk Level 1 penerapan PPKM level di Jawa- Bali dan 100 persen daerah di Jatim sudah zona kuning Artinya, Jatim berada dalam status daerah risiko rendah penularan Covid-19. Jumlah daerah di Jatim yang masuk dalam level 1 mencapai 25 kabupaten/kota dan tersisa 13 kabupaten/kota yang masih berada di level 2. Untuk kabupaten/kota level 1 yaitu Kabupaten Tuban, Situbondo, Sidoarjo, Sampang, Ponorogo, Pasuruan, Pamekasan, Ngawi, Magetan, Lamongan, Kota Surabaya, Kota Pasuruan, Kota Mojokerto, Kota Kediri, Kota Blitar, Kota Batu, Kabupaten Kediri, Jombang, Jember, Gresik, Bondowoso, Bojonegoro, Banyuwangi, Lumajang dan Blitar. Sedangkan untuk level 2 yaitu Kabupaten Tulungagung, Trenggalek, Sumenep, Probolinggo, Pacitan, Nganjuk, Mojokerto, Malang, Madiun, Kota Probolinggo, Kota Malang, Kota Madiun, dan Bangkalan. Untuk level 3 dan 4 sudah tidak ada. "Insya Allah kami terus berusaha menjaga situasi ini dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan vaksinasi," pungkas Khofifah. (mg-6/fer)

Tags :
Kategori :

Terkait