Forum Komunikasi RW Kebraon Desak Ketua LPMK Mundur

Selasa 21-09-2021,19:29 WIB
Reporter : Syaifuddin
Editor : Syaifuddin

Surabaya, memorandum.co.id - Forum Komunikasi Rukun Warga (RW) se-Kelurahan Kebraon, Kecamatan Karang Pilang, meminta ketua LPMK Kebraon beserta pengurusnya untuk turun dari kursi jabatannya. Sikap ini diambil oleh para ketua RW di Kebraon . Sebab ketua LPMK setempat dinilai tak paham tupoksinya. Ketua LPMK Kebraon disebut tidak mempunyai etika berorganisasi dan kerap mengintervensi para RW. "Dia itu terlalu mengintervensi para ketua RW. Kedua, setiap ada kegiatan di wilayah RW langsung blusak-blusuk tanpa koordinasi. Ketiga, tidak ada LPj tentang keuangan ataupun kegiatan dia, laporannya tidak ada. Rapat rutin juga tidak pernah,"  jelas ketua RW 09 Supriyo, sekaligus ketua koordinator Forkom RW Kebraon, Selasa (21/9/2021). Atas hal ini, sejumlah RW di wilayah Kebraon melayangkan mosi tidak percaya terhadap ketua LPMK. Ada 12 poin yang dituduhkan. Mereka lantas mendesak agar ketua LPMK Kebraon mundur. Bahkan pihaknya sudah mengadukan hal ini langsung ke pihak pemkot. "Hal ini tidak bisa diganggu gugat. Dia harus turun. Paling berat itu di arogansismenya. Dia terlalu semena-mena. Hari ini sudah kami tembuskan ke pemkot. Karena hasil musyawarah bersama camat dan lurah sebelumnya nihil. Yang bersangkutan tetap tidak menjalin komunikasi dengan kami," tuturnya. Sementara itu, Camat Karang Pilang Eko Budi Susilo saat dikonfirmasi membenarkan adanya kegaduhan tersebut. Sejatinya, kedua belah pihak sudah pernah diaudiensi dua minggu yang lalu. "Sudah kami kumpulkan dan mengajak bermusyawarah. Apa yang menjadi aspirasi keduanya kami tengahi. Sebagai camat, saya mengajak untuk ayo ditata sing apik. Kalau beda pendapat ya diluruskan, dibenahi, didandani," ucapnya. Saat disinggung soal desakan para ketua RW yang meminta ketua LPMK Kebraon untuk turun, pihaknya menyebut tak bisa asal dalam memutuskan. "Perwalinya kan ada. Dilihat dulu pelanggarannya apa. Jadi harus dimusyawarahkan sesuai aturan yang berlaku kalau memang RT dan RW ingin menurunkan LPMK," tandasnya. Sedangkan ketua LPMK Kebraon Gatot Setiabudi, saat dimintai keterangan terkait hal ini, pihaknya justru menagih pembuktian dari para RW atas 12 poin tuduhan yang dilayangkan kepadanya. "Mereka menyebut Forum Komunikasi RW se-Kelurahan Kebraon itu saja sudah keliru. Dari 13 RW tidak semuanya sependapat dengan segelintir orang tersebut. Jadi adanya mosi tidak percaya itu silakan dibuktikan saja. Jangan asal menuduh," tegas Gatot. Soal dirinya yang dinilai arogan dan semena-mena juga membuat Gatot bertanya-tanya. Karena selama setahun lebih menjadi ketua LPMK, dia bekerja sudah sesuai tupoksi. "Arogan itu yang seperti apa? Apakah saya pernah memukul ketua RW atau warga? Skill kepemimpinan setiap orang kan berbeda-beda. Tapi saya tidak pernah semena-mena," tandasnya. Sehingga desakan sejumlah ketua RW yang menginginkan dirinya untuk turun ditanggapi dingin. Bila dia terpaksa harus turun, maka itu disesuaikan dengan aturan yang berlaku. "Jangan kemudian mendesak saya untuk turun. Atas dasar apa? Saya tidak akan menyetujui apa yang menjadi keinginan perseorangan. Kecuali kalau saya salah, monggo. Pelanggaran seperti apa yang saya perbuat? Makanya tuduhan mereka itu dibuktikan saja," tuntas Gatot. (mg3)

Tags :
Kategori :

Terkait