PPKM Aglomerasi Permainkan Nasib Pedagang di Surabaya

Kamis 16-09-2021,20:47 WIB
Reporter : Ferry Ardi Setiawan
Editor : Ferry Ardi Setiawan

Surabaya, memorandum.co.id - Kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Aglomerasi membuat resah pedagang Kota Surabaya. Karena pemulihan ekonomi selama PPKM Aglomerasi tidak mempengaruhi kebebasan pedagang menggelar usahanya. Ketua Paguyuban Pedagang Makanan dan Minuman Surabaya Kusnan mengaku kecewa dengan kebijakan PPKM Aglomerasi dari pemerintah pusat. Kota Surabaya tersandera PPKM Aglomerasi. Karena wilayah aglomerasi tidak bisa berdiri sendiri. Karena tergantung dengan wilayah kabupaten/kota yang belum masuk level aman. "Level satu di Kota Surabaya tidak mempengaruhi kami pedagang. Karena tidak bisa bebas berjualan. Karena terpengaruh dengan kondisi kabupaten penyangga di sekitar Surabaya," tegas Kusnan. Lanjut kusnan, sebagus apapun kondisi Kota Surabaya dalam penanganan pandemi. Pemulihan ekonomi tidak bisa maksimal. "Nyatanya tidak semua kebijakan diterapkan merata di semua pemerintah daerah. Seperti Kota Surabaya yang warganya sudah divaksin mencapai 95 persen, masih PPKM Aglomerasi. Karena tidak didukung capaian vaksin di kabupaten penyangga Kota Surabaya," tutur dia. Bagi pedagang, menurut Kusnan, Kota Surabaya tersandera PPKM Aglomerasi. Karena wilayah aglomerasi, ketentuan cakupan vaksin masih mengacu pada kabupaten/kota terendah. (day/fer)

Tags :
Kategori :

Terkait