Surabaya Masuk Level Satu

Kamis 16-09-2021,13:18 WIB
Reporter : Aziz Manna Memorandum
Editor : Aziz Manna Memorandum

Surabaya, Memorandum.co.id - Kerja keras semua forkopimda, stakeholder, dan masyarakat menghasilkan hasil positif bagi Surabaya. Berdasarkan assessment Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, per Kamis (16/9) masuk level 1. Dikatakan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, dari enam indikator, semua sudah memadai. "Jadi seperti tracing, testing, treatment. Positivity rate kita sudah di bawah 50,4. Ada lagi terkait dengan BOR, kita treatmen 14 yang harusnya 60. Ada lagi tracing 1:14 kita sudah 1:20. Angka kematian kita yang harusnya di bawah 1 kini 0,6 per seratus ribu penduduk perminggunya. Setelah itu ada rawat inap yang di bawahnya 5, kita 3,6. Juga angka konfirmasi yang 20, kita sekarang 8," ujar Eri. Tambahnya, meski hari ini masih terikat dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri (inmendagri) masih di level 3. "Karena Insyaallah aturan kemendagri ditambahkan di inmendagri terkait vaksinasi untuk level 2 itu minimal 50 persen, untuk level minimal 1 sebesar 60 persen," jelas Eri. Seperti diketahui, hingga saat ini dosis satu di Gresik mencapai 42, dan Sidoarjo 44,3 persen untuk dosis satu. Lanjut Eri, untuk itu, pihaknya terus koordinasi dengan Gresik dan Sidoarjo karena aglomerasi. "Sehinga kita akan bantu ke sana tenaga kesehatan (nakes)-nya dengan vaksin yang mungkin akan ditambahkan oleh Menkes untuk Sidoarjo dan Gresik. Sehingga tidak lama aglomerasi. Karena Surabaya tergantung Sidoarjo, Sidoarjo tergantung Gresik begitupun sebaliknya," ujarnya. Sehingga, tambah Eri, kebersamaan ini tidak bisa dipisahkan. "Kami akan berusaha di sana sehingga Surabaya Raya bisa menjadi level 2 atau bahkan 1, karena kalau dilihat per kota tanpa melihat yang sudah tervaksin maka Gresik, Surabaya, Sidoarjo sudah level 1 semuanya," tambah Eri. Eri menambahkan, dengan kondisi level 1, maka zona hijau harus bisa diwujudkan dalam waktu yang tidak lama, supaya ekonomi Surabaya bisa bangkit. "Semua bisa kembali normal sehingga tujuan kita membahagiakan warga Surabaya bisa terwujud dengan cepat dan dengan tak lagi terhambat Covid-19," ujarnya. Untuk kebijakan, lanjut Eri, masih berdasarkan inmendagri "Aturannya masih ikut inmendagri, karena satu-satunya jalan adalah bagaimana Surabaya ini bisa turun menjadi level 2 atau 1. Kalau dilihat dari semuanya, kita level 1 semua. Berarti harusnya kalau vaksinasi bisa terkejar di Sidoarjo dan Gresik, maka kita otomatis bisa turun level 2. Kalau nanti kita Insyaallah bisa 70 persen kita bisa jadi level 1. Karena seperti yang saya sampaikan kepada Bupati Gresik butuhnya untuk mencapai 60 persen berapa dosis vaksin, begitu juga Sidoarjo berapa dosis," ujarnya. Untuk rawat inap, dari menkes bisa turun karena disampaikan ke kadinkes untuk mengecek semua rumah sakit berapa orang Surabaya dan luar Surabaya. "Ternyata di rumah sakit jumlahnya juga sudah sedikit tapi update-nya telat. Jadi jumlah yang sakit tidak di-update, kita yang kena pengaruh. Tapi setelah kita turun ke lapangan, kita cek semua rumah sakit update-nya turun drastis. Dan ini bukan berarti kita jumawa, bukan berarti jadi orang yang euforia, jangan sampai ini naik level," jelasnya. Lanjut Eri, karena ada kota yang sudah level 1 naik lagi level 2. Ada lagi yg naik level 3. "Ini kenapa, ya karena terlalu euforia ya akhirnya yang rugi warganya sendiri. Karena saya tidak ingin warga Surabaya rugi, makanya dijaga jangan euforia, sehingga ekonomi kita terus bisa naik dan jangan bosan memakai masker," pungkas Eri. (fer)

Tags :
Kategori :

Terkait