Sebelum Lompat dari Jembatan Suramadu, Sempat Telepon Istri

Jumat 10-09-2021,20:17 WIB
Reporter : Ferry Ardi Setiawan
Editor : Ferry Ardi Setiawan

Surabaya, memorandum.co.id - Sebelum mengakhiri hidupnya, Mastoki (30), korban bunuh diri dengan cara melompat ke laut dari Jembatan Suramadu sempat memberi kabar singkat kepada istrinya, Ufar melalui HP, Kamis (9/9/2021) sekitar pukul 22.00. Detik-detik menengangkan tersebut diceritakan sepupu korban, Rizal (24), yang tinggal bersama di rumah kontrakan Jalan Tenggumung Wetan, Gang Randu. Ditemui di teras kontrakan, Rizal mengungkapkan bahwa sebelum meninggalkan motor Honda Supra X yang dipinjam dari kakak ipar korban. Mastoki menyempatkan diri untuk menelpon istrinya sekitar pukul 22.00. Betapa kagetnya, keluarga mendapati kabar bahwa Mastoki yang akan melompat ke laut dari Jembatan Suramadu. "Dalam percakapan telepon itu Mastoki juga bilang supaya keluarga mengambil motornya di Jembatan Suramadu," kata Rizal. Belum sempat dicegah, tiba-tiba telepon terputus dan korban tidak dapat dihubungi lagi. Takut hal yang tidak diinginkan terjadi, kakak dan adik ipar korban bergegas menuju Jembatan Suramadu. Jarak kurang lebih 6 kilo meter ditempuh Ibrahim dan adiknya dari rumah kontrakan Tenggumung Wetan Gang Randu menuju benteng Suramadu. Di sana motor korban sudah dikerumuni para pengguna jalan roda dua yang digemparkan dengan penemuan motor tak bertuan itu. "Benar saja motor kakak ipar yang dipinjam korban ditinggal di Jembatan Suramadu. Di lokasi juga ditemukan sendal Mastoki dan dompet yang diletakkan di jok motor," terangnya. Firasat buruk juga sempat disarakan Rizal, sebab, sewaktu pukul 20.00 korban diajak nongkrong kakak iparnya tapi ia menolak. "Biasanya ya nongkrong di warkop giras. Tapi pada malam itu korban tidak mau. Dan tidak lama telepon istrinya itu," imbuhnya. Rizal juga menceritakan, bahwa korban kerap kali mengeluh depresi semenjak motor Vario 125 miliknya hilang digendam di Jembatan Merah Plaza dua bulan lalu. "Semenjak kejadian tersebut korban yang bekerja serabutan ini mengaku kehilangan motor kesayangnnya yang baru saja lunas kredit tersebut. Setiap hari ya pinjam motor kakak iparnya," cakapnya. Menurutnya pria yang diketahui baru setahun menikah itu dikenal baik dan ramah dengan tetangga sekitar. Ia tentu tidak menyangka jika Mastoki nekat mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri melompat ke laut. "Kalau sama istrinya ya baik baik saja selama ini. Tidak pernah ada masalah. Tapi semenjak motornya hilang itu perilaku korban berbeda, kerap kali merasakan kekecewaan mendalam," pungkasnya. (alf/fer)

Tags :
Kategori :

Terkait