Madu Hoi Berbagi untuk Darurat Covid-19 di RSU dr Soetomo

Surabaya, memorandum.co.id - Kepedulian terhadap tenaga kesehatan (nakes) sebagai garda depan penanganan Covd-19 ditunjukkan oleh owner Madu Hoi Gede Sudiasa. Selain itu, bantuan berupa madu ini diperuntukkan bagi pasien Covid-19 yang menjalani perawatan di rumah sakit. Meski baru membuka usaha di Perumahan Delta Sari Baru Delta Gardenia, Waru, Sidoarjo, tidak menutup untuk berbagi bersama komunitasnya yang tersebar di Jakarta, Makassar, Bali, Surabaya, dan Sidoarjo. Seperti yang dilakukan di RSU dr Soetomo dengan tema “Madu Hoi Berbagi untuk Darurat Covid-19”, Senin (23/8). Dalam kegiatan itu, Gede Sudiasa sendiri yang menyerahkan bantuan enam dus Madu Hoi yang berisi 300 botol berukuran 300 gram dan diterima oleh Direktur Pendidikan Profesi dan Penelitian Prof Dr Cita Rosita Prakoeswa dr SpKK (K) FINSDV FAADV dan Kabag TU drg Lily Lidya MARS. “Saya sebagai owner Madu Hoi melakukan kegiatan ini semata-mata untuk berbagi sesama masyarakat Surabaya yang terpapar Covid-19. Ini tujuannya bersifat kebangsaan,” ujar Gede, sapaan Gede Sudiasa. Rencananya ada 750 botol dengan kemasan 300 gram yang didistribusikan di wilayah Surabaya dan Sidoarjo. “Ini terus terang kami himpunan dari teman-teman di tempat kami bekerja dari Jakarta, Makassar, Bali, Surabaya dan Sidoarjo. Sementara saat ini di RSU dr Soetomo,” tambahnya. Untuk bantuan ke depan, selain di rumah sakit milik pemerintah yang ada di Surabaya dan Sidoarjo, pihaknya berencana juga ke Balai Kota Surabaya dan Polresta Sidoarjo. “Waktu kami melakukan vaksinasi yang memprakarsai Polresta Sidoarjo,” ujarnya. Diakui Gede, bantuan kali ini volumenya tidak cukup dengan jumlah tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19. “Ini yang bisa kami wujudkan, jumlah nakesnya 500 orang yang terpapar ada ratusan orang,” pungkas Gede. Sementara itu, Staf Pemasaran RSU dr Soetomo Endrita mengatakan, bahwa pihaknya mengucapkan terima kasih dengan bantuan dari Madu Hoi. ”Kami berterima kasih termasuk dalam rangka untuk meningkatkan imun. Nanti kita serahkan kepada gizi karena yang paling tahu dan mana yang lebih didahulukan,” singkat Endrita. (fer)