Surabaya, memorandum.co.id - Pemkot Surabaya bakal menerapkan vaksinasi door to door kepada ibu hamil (bumil). Ini setelah pemkot melakukan vaksinasi massal dosis 1 kepada ibu hamil di Airlangga Convention Centre (ACC) Kampus C Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Febria Rachmanita mengatakan, vaksinasi massal ibu hamil di ACC Kampus C Unair menyasar 800 jiwa dari total 1.000 undangan. Ini dikarenakan beberapa di antaranya tidak hadir saat pelaksanaan vaksinasi. "Kemarin (Kamis, red) sasaran 1.000 ibu hamil, baru tercapai 800 orang. Targetnya 1.500 ibu hamil lagi, tapi belum ada vaksinnya," kata Feny, sapaan Febria Rachmanita, Jumat (20/8). Menurut Feny, ada beberapa faktor yang menyebabkan ibu hamil tidak datang saat pelaksanaan vaksinasi massal di ACC Kampus C Unair Surabaya. Satu di antaranya adalah ibu hamil tersebut belum mendapat izin dari suaminya. "Belum dapat izin dari suami. Lalu ada perasaan masih ragu-ragu," katanya. Karena beberapa faktor tersebut, pihaknya menyatakan bakal melakukan pendekatan-pendekatan secara persuasif. Ia berharap, seluruh ibu hamil di Surabaya yang telah ditetapkan menjadi sasaran, bersedia untuk divaksin Covid-19. "Ini masih kita lakukan pendekatan, karena nanti ibu hamil wajib melakukan vaksin seperti waktu kita mewajibkan mereka tes PCR," ungkap dia. Bahkan untuk mendekatkan layanan, pihaknya berencana menerapkan vaksinasi door to door. Atau, mendatangi langsung ke rumah-rumah ibu hamil seperti yang dilakukan sebelumnya kepada lansia dan disabilitas. "Ya, ketika mereka tidak bisa (datang). Seperti kita lakukan pada lansia, disabilitas, kita lakukan door to door. Kalau mereka masih belum berkenan ya kita datangi," terangnya. Feny menerangkan, bahwa siapapun bisa tertular Covid-19, termasuk pula ibu hamil. Karenanya, vaksinasi ini dinilainya penting untuk menumbuhkan herd immunity bagi ibu hamil. Apalagi, ibu hamil juga tergolong rentan tertular Covid-19. "Siapa saja bisa tertular. Kalau ibu hamil kan rentan, mudah tertular. Jadi di Surabaya penularannya bukan lagi klaster-klaster, tapi sudah komunitas," paparnya. Ia menambahkan, bahwa usia kehamilan yang aman divaksin setelah melewati 3 bulan pertama. Atau, setelah melewati trimester pertama. Pihaknya memastikan, vaksinasi kepada ibu hamil tidak membahayakan bagi janin atau calon bayi. "Kami utamakan yang risiko tinggi, usia 35-40 tahun. Yang punya komorbid (tidak akut dan terkontrol) itu juga. Janinnya jadi kuat," pungkas Feny. (fer)
Vaksinasi Door to Door Bakal Dilakukan untuk Ibu Hamil
Jumat 20-08-2021,17:41 WIB
Reporter : Syaifuddin
Editor : Syaifuddin
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Jumat 10-01-2025,17:53 WIB
PSS Sleman vs Persebaya, Paul Munster: Tumbas-Dimov Amunisi Tersembunyi
Sabtu 11-01-2025,07:48 WIB
PSS Sleman vs Persebaya: Pantang Remehkan Lawan
Jumat 10-01-2025,15:44 WIB
Demam Jagad Coin Hebohkan Surabaya, Siswa hingga Orang Dewasa Berburu Koin Bernilai Jutaan Rupiah
Jumat 10-01-2025,13:47 WIB
Ngeri! Karyawan Indomaret Jombang Tewas di Tangan Tukang Potong
Jumat 10-01-2025,17:18 WIB
3 Kurir Narkotika Jaringan Surabaya-Sidoarjo Dibekuk, Polisi Sita 161 Gram Sabu dan 1,4 Gram Ekstasi
Terkini
Sabtu 11-01-2025,09:54 WIB
Maksimalkan Pengamanan Kampus, Polres Bangkalan Bersama UTM Resmikan Pos Keamanan Terpadu
Sabtu 11-01-2025,09:17 WIB
Polsek Simokerto Gencar Patroli 97 Jogoboyo, Berantas Gangster dan Aksi Kejahatan Malam
Sabtu 11-01-2025,08:21 WIB
Tekan Kasus PMK, Pemkab Lamongan Tutup Pasar Hewan hingga Vaksinasi Mandiri
Sabtu 11-01-2025,08:14 WIB
Polsek Bojonegoro Kota Bagikan 100 Nasi Bungkus ke Warga
Sabtu 11-01-2025,07:48 WIB