Surabaya, memorandum.co.id - Masa pandemi Covid-19 yang tak kunjung selesai ini memaksa sistem pendidikan menjadi pembelajaran online. Begitu pula dengan program pertukaran pelajar antarperguruan tinggi di 2 negara, salah satunya yang dilaksanakan oleh Universitas Narotama dengan RUDN University Rusia. Dalam program pertukaran pelajar yang dikemas online ini, Berlian Tarisya Putri, mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Narotama yang menjadi salah satu pesertanya mengaku sangat antusias dengan program ini. “Program pertukaran pelajar antara mahasiswa Universitas Narotama dengan RUDN dimulai pada akhir Agustus selama 3 bulan. Tapi karena kita sedang dalam masa pandemi, sehingga pembelajaran akan dilaksanakan secara daring dan mengikuti kelas sesuai jadwal menggunakan Bahasa Inggris sepenuhnya,” ujar dara yang akrab disapa Risya itu, Kamis (19/8/2021) Risya mengaku sangat antusias untuk mengikuti program pertukaran pelajar karena dengan exchange program ini dia bisa menambah pengalaman dan menambah teman dari negara lain. “Dan yang pasti saya jadi bisa mengetahui cara pembelajaran di sana seperti apa, mengenal budayanya, dan menambah rekan yang mungkin bisa bekerjasama untuk proyek bisnis di kemudian hari. Jadi networkingnya dapat, pendidikannya juga dapat,” kata gadis kelahiran 19 November 2000 itu. Dia juga berharap bisa meningkatkan kemampuan Bahasa Inggrisnya lewat program pertukaran ini dan bisa mengenal bahasa Rusia dari penduduk aslinya. “Intinya saya ingin menambah banyak ilmu dari berbagai bidang dengan mengikuti program ini, karena saya yakin akan banyak pengalaman bermanfaat yang saya dapatkan dari sini,” tutur mahasiswi asal Malang itu. Risya juga tetap menomorsatukan pendidikan di tengah pandemi ini karena dia merasa pendidikan adalah ujung tombak kehidupan. “Jadi walaupun di masa pandemi yang sistem belajarnya hanya online, jangan sampai kita menyia-nyiakan waktu apalagi sampai ketinggalan karena malas-malasan. Ketika ada tawaran dan kesempatan bagus seperti ini, kenapa tidak dimanfaatkan dengan baik. Apalagi kita tidak perlu mengeluarkan biaya banyak namun bisa menambah pengetahuan dengan luas,” ungkapnya. Di era globalisasi ini, tambah Risya, pendidikan adalah nomor satu dan ilmu tidak hanya bisa didapatkan dari sekolah saja. “Dengan kita berinteraksi sambil melihat dan memahami kejadian, lalu menyelesaikan suatu masalah yang kita dapat, ilmu kita juga bisa bertambah. Sama dengan yang akan saya lakukan dengan program pertukaran pelajar ini. Saya akan memanfaatkannya dengan maksimal karena saya mendapatkan kesempatan yang belum tentu didapatkan oleh orang lain,” lanjut lulusan SMAN 1 Waru itu. Risya berharap keikutsertaannya dalam program ini bisa menjadi nilai plus untuk dirinya dan bisa membantunya untuk meraih mimpi serta mendapatkan karir yang dia inginkan. (mg3)
Mahasiswi Universitas Narotama Tak Sia-Siakan Program Pertukaran Pelajar Online di Masa Pandemi
Kamis 19-08-2021,15:47 WIB
Editor : Aziz Manna Memorandum
Kategori :