Pemasangan Jalur Pipa Gas Dipindahkan, Warga Pacarkeling Bergolak

Senin 16-08-2021,13:31 WIB
Reporter : Aziz Manna Memorandum
Editor : Aziz Manna Memorandum

Surabaya, memorandum.co.id – Ratusan warga Pacar Keling bergolak, Senin (16/8/2021). Sebab, rencana awal pemasangan jalur pipa gas tiba-tiba direlokasi ke calon pelanggan lain. Namun, aksi tersebut sedikit meredam setelah dari hasil audiensi perwakilan RW dengan Forkopimcam Tambaksari, Pemkot Surabaya, PT KAI, perwakilan PGN Solution menegaskan bahwa tidak ada yang menghambat proyek strategis nasional tersebut. Termasuk pernyataan dari Deki, perwakilan PGN Solution yang tidak ada kesepakatan harga sewa lahan oleh PT KAI. “Intinya PT KAI tidak pernah menghambat karena proyek strategis nasional pasti kita dukung,” tegas Manager Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif. Sedangkan Camat Tambaksari, Ridwan Mubarun mengatakan, warga tidak berkeinginan terjadi perubahan relokasi jaringan gas. Kalau terjadi perubahan lokasi, otomastis terjadi juga perubahan data calon pelanggan. “Warga sudah berharap-harap dari empat tahun lalu, terus dua tahun lalu ada rencana proyek nasional jaringan gas ini mereka sangat gembira. Sosialisasi dilaksanakan, mereka berharap. Tahu begini ada perubahan, mereka bereaksi dan menolak keras,” ujarnya. Tambah Ridwan, dikatakan warga, jika ada perubahan, maka seluruh wilayah di Pacarkeling tidak boleh pasang jaringan gas. “Kita bantu masyarakat agar tidak ada perubahan. Kalaupun ada kendala, kita rapatkan. Tadi kata jalur gas di PT KAI karena tarif sewa, dari hasil rapat PT KAI tidak mempersoalkan sewa. Silakan ini proyek nasional, seakan-akan masalah itu di kami (PT KAI). PT KAI tidak ada masalah,” tambahnya. Untuk itu, pihaknya akan menguatkan masyarakat agar tidak ada peubahan. “Hasil rapat ini saya sampaikan kepada pimpinan, wali kota dan sekda. Dan ini keinginan masyarakat dan Pak wali kota bisa menyampaikan kepada Ditjen Nigas,” pungkas Ridwan. Sementara itu, Ketua LPMK Pacarkeling, Bambang Witjaksono menambahkan, ada 12 RW di Kelurahan Pacarkeling. Maka dikumpulkan semua lurah, RW, dan tokoh masyarakat tentang rencana pemasangan pipa gas oleh PNG, karena ini proyek nasional jadi langsung dari pusat. “Dari RW 1 untuk pertama di Pacarkeling untuk target kita. Lalu kemudian, ada PNG Solution ini sebagai pelaksana. Mulai jalan dan koordinasi masalah tempat. Kemudian dalam perjalanan, mereka mulai bekerja April. Pada saat Mei, beberapa RW tidak menerima pemasangan pipa itu,” jelasnya. Sekitar 790 warga yang tidak dapat yaitu RW 4, RW 5, RW 6, RW 8, RW 9, RW 10, RW 11, RW 12, dan menanyakan kepada LPMK Pacarkeling. ”Dari situ, kita tanya. Kebetulan, kita tanya dengan Pak Deki untuk komunikasi. Nanti akan disampaikan dan bantu. Belakaagan, Mei, Juni, Juli, dan Agustus di Jalan Luntas tiba-tiba mau dipindah dan direlokasi. Kita tidak diajak ngomong masalahnya. Ujung-ujungnya masalah tanah KAI, harus bayar ke KAI. Warga tahu semua ini tanah nagara, KAI klaim,” jelasnya. Keinginan warga cuma satu, tambah Bambang, bahwa inginnya dipasang. “Kalau memang tidak dipasang tidak dipasang semua, karena satu wilayah. Tapi penjelasan KAI, tidak ada masalah dan bisa dibicarakan. Kita keberatan kalau itu dialihkan,” pungkas Bambang. (fer)

Tags :
Kategori :

Terkait