PKS Jatim Maksimalkan Bantu Penanganan Covid-19

Senin 02-08-2021,16:40 WIB
Reporter : Syaifuddin
Editor : Syaifuddin

Surabaya, memorandum.co.id - PKS menggelar pelatihan tim respon cepat Covid-19 (TRCC). Upaya ini sebagai wujud kontribusi PKS membantu masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Kegiatan ini diikuti seluruh Satgas Pengendalian Dampak Covid-19 DPW PKS Jatim dan seluruh Indonesia. Ketua DPW PKS Jatim Irwan Setiawan menjelaskan, pelatihan tim respon cepat Covid-19 yang digelar DPP PKS itu, DPW PKS Jatim diwakili oleh pimpinan Satwil Jatim sebanyak 21 orang, dari Satda PDC sebanyak 342 orang, TRCC wilayah 9 orang, dan TRCC daerah 189 orang. Irwan juga mengajak generasi muda dan milenial untuk menjadi berpartisipasi dengan menjadi relawan yang tergabung dalam TRCC utamanya TRCC ditingkat kecamatan. “Kegiatan ini menyemangati teman-teman yang terjun ke lapangan dan menguatkan pelayanan PKS pada masyarakat dengan membantu langsung masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 ini,” harap Irwan Setyawan. Sementara itu, Ketua bidang Kesejahteraan Sosial (Kesos) DPW PKS Jatim dr Jojok Santoso Sp PD FINASIM mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya, Satgas pengendalian dampak Covid-19 di wilayah dan daerah harus terus diingatkan tentang pentingnya aspek pencegahan saat membantu masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19. “Acara ini sangat bermanfaat untuk pembekalan bagi TRCC daerah dan kecamatan, karena background pendidikan relawan PKS yang sangat beragam,” katanya. Pada kesempatan yang sama, dr Wahyu D Atmojo, salah satu nara sumber yang saat ini aktif di bagian instalasi kedokteran forensik di RS Moewardi Solo menyampaikan, apresiasinya kepada tim Satgas pengendalian dampak Covid-19 yang dibentuk PKS. “Alhamdulillah saya melihat sejak awal bagaimana PKS ini membuat tim khusus Covidnya. Sekarang jauh lebih terorganisir. Mudah-mudahan PKS terus bisa memberikan warna,” harapnya. Ia kemudian menceritakan bagaimana perjuampaan awalnya dengan Tim Satgas Covid-19 PKS ini. Perjumpaannya dengan PKS pada saat kematian pertama pasien Covid-19. Saat kematian pertama di Solo, Dokter Wahyu mengaku masih belum tahu bagaimana menangani pemakaman pasien yang meninggal karena Covid, karena semua keluarganya harus isolasi mandiri. “Saat itu kami kita berpikir untuk membentuk relawan. Kami mencari orang yang sudah punya keberanian untuk bertindak. Yang langsung terpikir dalam benak saya ya PKS dan Tim SAR,” katanya. Ia kemudian merekrut sekitar 20 orang dan bekali pelatihan pencegahan penularan penyakit infeksi, saat itu. Tim dibentuk dengan cepat dan langsung action untuk memakamkan. Alhamdulillah sekarang dipertemukan dengan kembali dengan PKS di forum ini,” ujarnya. (day)

Tags :
Kategori :

Terkait