Gresik, memorandum.co.id - Tidak pernah terpikir oleh Ahmad Ari Afandi, postingannya tentang kerumunan di arena gantangan burung Desa Peganden, Kecamatan Manyar, berujung petaka. Ia dikeroyok sejumlah orang hingga mengalami luka memar di wajah dan tubuhnya. Kapolsek Manyar AKP Bima Sakti Pria Laksana mengungkapkan, pengeroyokan itu bermula saat korban memposting kerumunan di gantangan burung ke media sosial. Dari postingan itu TNI-Polri dan pihak kecamatan langsung menuju lokasi untuk membubarkan. "Sekitar pukul 15.30 - 16.15 WIB, Sabtu (17/7/2021), kami tiga pilar Kecamatan Manyar membubarkan arena gantangan burung itu dalam rangka penegakan aturan PPKM Darurat," katanya, Kamis (22/7/2021). Tak disangka, selepas pembubaran tersebut sejumlah orang mendatangi tempat kos korban yang tidak jauh dari arena. Mereka diduga tidak terima dengan postingan korban yang mengakibatkan acaranya dibubarkan petugas. Alumnus Akpol 2013 itu menjelaskan, bahwa kasus pengeroyokan tersebut sedang ditanganinya. Jajarannya saat ini tengah mengidentifikasi siapa saja yang terlibat dalam kasus tersebut. "Dari keterangan korban, dia dipukul dengan tangan kosong dan pipa shockbreaker serta kayu. Korban juga ditendang di bagian kaki, badan dan kepalanya. Kami sudah meminta keterangan sejumlah saksi untuk mengungkap kasus ini," pungkasnya.(and/har)
Postingan Kerumunan Berujung Petaka, Pria Gresik Dikeroyok hingga Babak Belur
Kamis 22-07-2021,19:42 WIB
Editor : Syaifuddin
Kategori :