Surabaya, memorandum.co.id - Wakil Ketua DPRD Surabaya A Hermas Thony menyambut baik langkah yang diambil Pemkot Surabaya dengan membuat RS Darurat Covid-19 di setiap kelurahan. Terobosan ini dinilainya lebih baik daripada kebijakan yang bersifat kolosal. Seperti pelaksanaan vaksinasi akbar di Gelora 10 Nopember pekan lalu. Menurutnya itu kurang ideal karena terfokus di satu titik. "Kali ini bagus, kami tentu mendukung upaya pak Wali Kota dengan membuat tempat isolasi yang sifatnya menyebar. Ada di setiap wilayah, dan itu berada di tingkat kelurahan, sehingga bisa dipantau perkembangan kasusnya," ujar AH Thony, Rabu (14/7/2021). Tak ingin asal setuju, politisi senior dari Fraksi Gerindra ini lantas memberikan sejumlah catatan agar rencana tersebut berjalan masif, terstruktur, dan sistematis. Pertama terkait pemilihan lokasi atau tempat RS Darurat Covid-19. AH Thony berharap pemkot memilih tempat dengan mempertimbangkan aspek epidemiologinya. "Jangan asal memilih lokasi. Yang harus ditekankan adalah RS darurat ini bukan tempat penampungan melainkan untuk isolasi. Jadi harus nyaman dan mempertimbangkan estetika, agar pasien bergejala ringan yang diisolasi, imun dan kondisi psikologisnya aman," paparnya. Selain itu, dia berharap RS Darurat Covid-19 berdekatan dengan puskesmas yang ada di wilayah tersebut. Supaya ada sinkronisasi baik alat kesehatan maupun SDM-nya. "Keamanan lingkungan RS Darurat juga wajib diperhatikan. Apakah saat nanti menjadi ruang isolasi tidak akan mengganggu lingkungan sekitar. Pemkot harus memikirkan itu juga," sarannya. Disinggung soal kelurahan yang totalnya berjumlah 154, tentu ini berat jika direalisasikan semuanya. Untuk itu pihaknya usul, RS Darurat Covid-19 sementara waktu dibuat di beberapa titik sentral. "Memakai skema zonasi. Misalnya Surabaya Utara sementara satu dulu diselesaikan, lalu wilayah timur satu, sisi selatan satu, begitu seterusnya hingga berkelanjutan. Jadi warga semuanya kebagian," urainya. Kemudian tidak kalah penting adalah terkait ketersediaan obat, oksigen, dan tenaga kesehatan (nakes). Hal ini menjadi penting karena tanpa unsur tersebut tak ada gunanya membangun RS Darurat Covid-19. "Nakes kita minim. Antisipasinya bisa diambil dari beberapa puskesmas yang ada sembari rekrutmen baru," katanya. "Soal obat dan oksigen maupun tabungnya ini harus dipastikan terlebih dulu ketersediannya, apakah mencukupi. Karena di RS Lapangan Tembak obatnya saja masih kekurangan," imbuh Thony. Terakhir AH Thony berharap, RS Darurat Covid-19 di setiap kelurahan ini, menjadi jalan keluar tatkala warga kesulitan mencari ruang isolasi. "Upaya pemkot melayani warganya di masa pandemi ini sangat maksimal dan patut diapresiasi. Dengan adanya RS Darurat Covid-19 ini diharapkan bisa mencegah klaster keluarga. Dan menjadi solusi bagi warga yang bingung isoman di rumah. Mudah-mudahan lonjakan kasus Covid-19 di Surabaya dapat ditekan," pungkasnya. (mg3)
Pemkot Rencanakan RS Darurat Covid-19, DPRD Surabaya Beri Catatan
Rabu 14-07-2021,18:51 WIB
Editor : Syaifuddin
Kategori :