Surabaya, memorandum.co.id - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengajak semua elemen masyarakat memahami filosofi koperasi secara menyeluruh dan menjadikan penguat kebangkitan UMKM di saat pandemi Covid-19 saat ini. Dia mengatakan, koperasi sering diajarkan sebagai sokoguru perekonomian Indonesia. Tapi jarang yang menjadikan koperasi sebagai satu kesatuan proses penguatan ekonomi bangsa. "Bisa jadi, ini terjadi karena pemahaman filosofi koperasi sebagai ruh kekuatan ekonomi masih kurang,’’ kata Gubernur Khofifah, Senin (12/7/2021). Selain itu, koperasi harus mampu mengidentifikasi tantangan ke depan. Kebijakan PPKM darurat memberi gambaran baru, yakni habit baru masyarakat yang tidak tak lagi menggunakan transaksi secara konvensional. Masyarakat dinilai mulai familiar dengan transaksi online, maka bisa jadi para pengusaha tak perlu memiliki etalase untuk menjual produknya, dengan cukup menguasai marketplace. "Sistem ini tidak memiliki border sehingga jangkauan pasar sangat luas. Pemasaran berbasis digital juga lebih efisien. Pelaku usaha tak perlu mengeluarkan biaya untuk membangun sebuah etalase. Mereka cukup mengubah sistem pemasarannya,’’ ungkapnya. Menurutnya, digitalisasi pada pelaku UKM, UMKM, maupun IKM sudah menjadi kebutuhan yang harus diwujudkan dan tidak boleh terlambat. Sebab, habit masyarakat untuk menggunakan sistem transaksi melalui online mulai terbentuk. Penerapan digitalisasi yang terlambat akan merugikan para pelaku usaha, karena mereka bisa kehilangan pasar. Gubernur Khofifah berharapi Hari koperasi yang diperingati setiap tanggal 12 Juli, sebaiknya menjadi renungan bersama, yakni memahami filosofi koperasi sebagai penguatan ekonomi bangsa. “Tentunya melalui sinergitas pada beragam aspek untuk memajukan ekonomi sekaligus meningkatkan kesejahteraan anggotanya,” pungkas Gubernur Khofifah. (mg6)
Gubernur Berharap Masyarakat Pahami Filosofi Koperasi
Senin 12-07-2021,19:08 WIB
Editor : Syaifuddin
Kategori :