Surabaya, Memoramdum.co.id - Pandemi Covid-19 dalam seminggu terakhir berkembang sangat cepat karena varian baru. Hal ini menjadi persoalan serius tidak hanya bagi Indonesia, tetapi juga di banyak negara. Gunernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menjelaskan, berdasarkan data yang ada, kasus Covid-19 di Jatim mengalami peningkatan yang signifikan, di bulan Juni Jatim telah melakukan ekspansi besar-besaran ICU Isolasi dari 850 bed menjadi 1.219 bed, dan Isolasi dari 7.110 bed menjadi 12.515 bed. Meskipun demikian, menurut Khofifah, dalam mengatasi lonjakan kasus Covid-19 ini menangani hilirnya saja tidak akan pernah cukup. Untuk itu, perlu ditarik rem darurat untuk menghentikan penyebaran kasus Covid-19 melalui pembatasan mobilitas sosial. "PPKM Darurat sesuai instruksi Presiden Jokowi ini menjadi harapan besar bagi kita untuk menekan penyebaran kasus Covid-19 di Jawa Timur. Karenanya, koordinasi dan sinergi terkait pelaksanaan PPKM Darurat dengan berbagai pihak terkait harus terus dilakukan," Kata Khofifah Indar Parawansa, Jum'at (2/7/21). Senada dengan Gubernur Khofifah, Pakar Epidemiologi dari Universitas Airlangga, Dr Windhu Purnomo menyampaikan bahwa kasus COVID-19 di Jatim ini sudah mencapai third wave. Bila ada banjir bandang kasus Covid-19 dari atas mengalir ke bawah, bagaimanapun meski ada bak penampungan (rumah sakit), sebesar apa pun bak penampungan tersebut akan selalu kurang. Sehingga yang perlu kita lakukan adalah, bagaimana membuat hulu itu terbendung. Oleh karena itu, perlu adanya pembatasan tegas yang membuat orang tetap stay at home. Sembari kita melakukan pencegahan yang sifatnya promotif, preventif, kuratif maupun percepatan vaksinasi. (Mg6)
Gubernur Jatim: Saatnya Tarik Rem dengan PPKM Darurat untuk Hentikan Penyebaran Covid-19
Jumat 02-07-2021,13:12 WIB
Editor : Aziz Manna Memorandum
Kategori :