Gubernur Jatim: Tunda Tradisi Toron

Selasa 08-06-2021,19:19 WIB
Reporter : Ferry Ardi Setiawan
Editor : Ferry Ardi Setiawan

Surabaya, memorandum.co.id - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Kasdam V Brawijaya Brigjen TNI Agus Setiawan, dan Wakapolda Jatim Brigjen Slamet Hadi Supraptoyo rapat koordinasi (rakor) penanganan Covid-19, di Pendopo Kabupaten Bangkalan, Madura, Selasa (8/6/2021). Rakor juga dihadiri Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Ganip Warsito dan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, serta tokoh agama di Bangkalan. "Jumat, saya rakor lagi internal pemprov untuk koordinasi secara teknis, pokoknya tidak boleh ada pasien masuk ke rumah sakit yang bed occupancy rate (BOR) sudah 80 persen itu sudah harus ada relaksasi. Tidak ditolak ya, dirujuk. Karena masing-masing rumah sakit dirujukkan itu punya rumah sakit penyangga," pesan Khofifah. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan, jika Kabupaten Bangkalan sangat dekat dengan Surabaya, Gubernur juga mengajak Direktur Utama RSUD dr Soetomo hadir. "RSUD dr Soetomo ini alatnya sangat lengkap, dokternya sangat komplit, BOR-nya sangat rendah. Sehingga dimungkinkan untuk bisa dijadikan rujukan utama," jelas Khofifah. Kalau Rumah Sakit Darat Lapangan (RSDL) ini pada posisi BOR yang cukup rendah hari ini, itu di Indrapura Surabaya. Artinya seat-nya atau bed-nya banyak, meskipun itu banyak, tetap kita harus menjaga protokol kesehatan (prokes) yang sangat ketat dan waspada berganda. Khofifah menjelaskan, Kalau tentang RSUD dr Soetomo, tentang RSDL adalah untuk dijadikan koneksitas yang lebih memudahkan. Jangan sampai RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu (Syamrabu) ini kemudian over capacity, itu yang kita lakukan relaksasi rumah sakit di mana-mana dibutuhkan. Kemudian untuk tenaga kesehatan (nakes) nantinya ada tempat di mana para nakes paling tidak dua minggu bertugas, setelah dua minggu bertugas, kalau akan kembali ke keluarga ini harus di PCR, memastikan saat kembali ke keluarga mereka dalam keadaan sehat. Negatif dari Covid-19 ini untuk menghindari kemungkinan terjadinya penularan di rumah sakit, Jadi semua dijaga. Untuk pendekatan Penta Helix, Khofifah berharap pesan yang disampaikan ini dapat diterima oleh masyarakat, terutama Bangkalan, yang biasanya Iduladha ada tradisi toron. Hari ini mohon kembali untuk bisa menunda keinginan tradisi toron itu suasana ini tidak cukup kondusif untuk melakukan silaturahmi dengan kerumunan, yang kita harapkan semua dalam keadaan sehat. "Covid ini bisa dikendalikan dengan baik. Jadi untuk tradisi-tradisi tertentu memang kita harus sabar dan menunda tidak kita lakukan pada saat suasana masih seperti ini," pungkas Gubernur Jatim. (mg-6/fer)

Tags :
Kategori :

Terkait