Surabaya - Memorandum.co.id - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V/Brawijaya, Mayjend TNI Suharyanto, Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afinta dan Kepala BNPB, Letjen TNI Ganip Warsito melaksanakan rapat koordinasi terkait penanganan Covid-19 di Jatim.
Selain Forkopimda Jatim, hadir dalam kegiatan tersebut yakni Asops Panglima TNI, Kabinda Jatim, Wakapolda Jatim, Karodalops Sops Polri, Danrem 084/Bhaskara Jaya, Walikota Surabaya, Sekda Provinsi Jatim, PJU Kodam V/Brawijaya, PJU Polda Jatim, Kepala OPD Prov Jatim dan Forkopimda Kabupaten/Kota Jatim secara virtual.
Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta menyebutkan, penambahan kasus Covid-19 di Kabupaten Bangkalan mencapai 40 orang dengan kasus aktif 115 orang.
"Kita perlu bekerja sama dengan meningkatkan komunikasi, koordinasi dan kolaborasi di segala sektor lini untuk menangani Covid-19," kata Kapolda, Selasa (8/6/2021).
Fokus penaganan Covid-19 di Kabupaten Bangkalan dengan menerapkan 3T dilakukan di 4 Kecamatan yakni Kecamatan Bangkalan, Kecamatan Arosbaya, Kecamatan Klampis dan Kecamatan Geger
Sebelumnya, Kadinkes Jatim telah memberikan pemaparan terkait kondisi saat ini di antaranya, trend rata-rata keterpakaian kapasitas BOR ICU rumah sakit di beberapa daerah Kabupaten/Kota mencapai 25%. Tingkat prosentase pelaksanaan vaksinasi di Jawa Timur mencapai 64,13 % pada dosis I dan 30.32 % pada dosis ke II per 6 Juni 2021.
Kepala Satgas Covid-19 Jatim juga menyampaikan pemaparan kepada Forkopimda Jatim saat rapat koordinasi penanganan Covid-19 di wilayah jatim.
Tingkat kematian di Jawa Timur akibat Covid- 19 mencapai 2,78%, sementara itu tingkat penggunaan BOR di Kabupaten Bangkalan mencapai 82%. Varian Covid-19 B.1617 asal India sudah mulai mendominasi persebaran di wilayah Jawa Timur maka dari itu perlu memperketat pelaksanaan penerapan prokes dan pembatasan kegiatan masyarakat.
Sedangkan Paparan Bupati Bangkalan menerangkan terkait epicentrum zona merah yakni Kecamatan Arosbaya yang mengalami lonjakan kasus Covid-19 diduga akibat tradisi lebaran ketupat serta PMI yang mengabaikan prokes.
"Telah dilakukan pembatasan mobilitas masyarakat serta swab massal di Kecamatan Arosbaya yang diduga menjadi Epicentrum Persebaran Covid-19," jelas R. Abdul Latif Amin Imron, Bupati Bangkalan.(Mg6)