Gresik Ekspor 1.000 Ton Kacang Hijau ke Filipina

Minggu 06-06-2021,19:42 WIB
Reporter : Ferry Ardi Setiawan
Editor : Ferry Ardi Setiawan

Gresik, memorandum.co.id - Meski dikenal sebagai wilayah tambak, Kabupaten Gresik memiliki potensi hasil pertanian yang besar. Bahkan, komoditi kacang hijau sudah berhasil diekspor hingga ke Filipina. Kontraknya mencapai 40 kontainer atau 1.000 ton. Sabtu (5/6/2021), PT Agro Tani Sukses Sejahtera di Kecamatan Benjeng, mengekspor perdana 2021 sebanyak tiga kontainer. Tercatat, ada 75 ton kacang hijau Gresik dikirim ke Filipina. Ekspor tersebut dilepas Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah. Direktur Utama PT Agro Tani Sukses Sejahtera Sumanto Margosuwito berharap, pemerintah daerah mendukung para petani agar bisa meningkatkan produksi. Pihaknya pun berkomitmen membeli di harga Rp 14 ribu meski harga pasaran di bawahnya. “Dengan catatan ada standar kualitas, tanpa oplosan,” katanya. Dijelaskan, dalam bulan ini pihaknya sudah kontrak ekspor dengan Filipina sebanyak 1.000 ton kacang hijau. Untuk memenuhi kebutuhan itu, hasil panen petani Gresik bakal diprioritaskan. Seperti dari Balongpanggang, Benjeng, Bungah, hingga Panceng. Bukan tanpa alasan. Jenis kacang hijau dari Gresik paling diminati luar negeri. “Besar dan buram. Nah ini tinggal strategi pertaniannya gimana untuk meningkatkan produksi. Karena segi lahan dan cuaca di Gresik sangat mendukung sekali,” imbuh Sumanto. Sementara itu, Aminatun Habibah mengapresiasi ekspor kacang hijau kali ini. Pihaknya juga siap mendukung karena ini kesempatan petani bisa memasarkan hasil panenya tanpa kesulitan. Bahkan memberikan jaminan. “Ini kesempatan bagus, bisa meningkatkan kesejahteraan petani. Kami pastikan Pemkab akan mendukung karena pemerintahan saat ini sedang getol-getolnya mendukung petani. Petani juga harus semangat,” ujar Bu Min, sapaan akrabnya. Pihaknya mengintruksikan dinas pertanian segera melangkah meningkatkan hasil kacang hijau menjadi rata-rata 2-3 ton per hektare.  Selama ini, kemampuan produksi di Gresik untuk satu hektar lahan hanya mampu menghasilkan rata-rata 1,4 ton kacang hijau. “Kita akan pacu hingga hasilnya maksimal,” pungkas Wabup Gresik perempuan pertama dalam sejarah itu. Merespons hal tersebut, Kepala Dinas Pertanian Eko Anindito Putro menyebut masih minimnya hasil tani jenis kacang hijau ini karena petani masih ragu lantaran ketika panen harga anjlok. Kini, untuk menjamin harga ketika panen agar tidak anjlok pihaknya bekerjasama dengan sejumlah perusahaan Ke depan ditargetkan untuk satu hektar lahan bisa menghasilkan minimal dua ton. Ini kesempatan untuk meningkatkan ekspor hasil pertanian. “Di sini kan tidak mungkin tiga musim tanam untuk padi. Padi dua kali pun sudah sulit. Celah ini bisa dimanfaatkan petani untuk meningkatkan hasil kacang hijau,” tegasnya. (and/har/fer)

Tags :
Kategori :

Terkait