Surabaya, memorandum.co.id - Kelompok Karawitan Nafsiah Dahlan Iskan meski baru berdiri namun sudah berani tampil live.
"Mulai dari nol, tetapi baru berdiri setahun sudah berani untuk siaran live di RRI. Kepedulian Pak Dahlan dan istri yang disupport kekompakan ibu-ibu ini merupakan energi yang positif untuk membangun kelestarian budaya," beber Kukuh Setyo Budi, pelatih karawitan di sela acara halalbihalal di kediaman Dahlan Iskan, Minggu (16/5/2021).
Karawitan Nafsiah Dahlan Iskan sendiri berdiri sejak 16 Agustus 2019 silam. Bermula dari kesukaan dan kepedulian Dahlan Iskan untuk melestarikan kebudayaan Jawa, bersama sang istri Nafsiah Sabri mendirikan komunitas Karawitan Nafsiah Dahlan Iskan.
"Alhamdulillah Bu Nafsiah Sabri ini di support oleh ibu-ibu yang juga anggota dari Komunitas Senam Dahlan Iskan (SDI) yang kemudian bisa membentuk komunitas Karawitan Nafsiah Dahlan Iskan ini," ungkap Dalang Kukuh.
Dalang Kukuh juga sangat mengapresiasi dan menghormati perhatian serta niat para anggota Karawitan Nafsiah Dahlan Iskan yang memulai langkah pelestarian budaya karawitan dari yang tidak bisa apa-apa.
Dalang Kukuh juga menjelaskan bahwa seni karawitan memberikan kita pelajaran untuk kehidupan bermasyarakat terutama olah rasa.
"Kalau orang jawa biasa menyebutkan mulai dari sikap, garap, patrap. Bahkan Pancasila semuanya ada di dalam karawitan," pungkas Dalang Kukuh.
Sejak kecil Dahlan Iskan telah menyukai gamelan dan wayang. "Saya orang Jawa, tentu menyukai gamelan dan wayang, waktu kecil saya suka nonton wayang, saya biasanya ndalang dengan wayang suket karena waktu itu belum punya wayang," ujar Dahlan di kediaman, Minggu (16/5/2021).(mg1/rio/gus)
https://youtu.be/11XTaUhoaMo