Masjid Bani Roslani, di Jalan Wonorejo III, tidak ingin gegabah dan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat kepada jemaah ketika beribadah selama Ramadan. Bahkan diputuskan mempersingkat waktu kegiatan di area masjid. "Pembatasan kegiatan ini tidak lain untuk menekan potensi kerumunan saat salat. Pengurus selalu mengutamakan protokol kesehatan, mulai cuci tangan sebelum memasuki masjid, melewati bilik sterilisasi, jaga jarak, dan bermasker," kata Takmir Masjid Bani Roslani, Ruli, Kamis (22/4). Masjid Bani Roslani kembali dibuka untuk ibadah seiring pandemi Covid-19 berangsur menurun. Apabila kondisi normal biasanya ada sekitar 500 lebih jemaah beribadah di masjid ini, pengurus hanya membuka sekitar 50 persen atau maksimal 200 jemaah. "Alhamdulillah, pada Ramadan 2021 ini salat Tarawih boleh diadakan. Meski demikian salat Tarawih, termasuk semua kegiatan di Masjid Bani Roslani dilangsungkan dengan tetap menerapkan prokes," kata Ruli. Pada pelaksanaan salat Tarawih, jaga jarak antar jemaah sangat terlihat. Setiap jemaah diberi tanda khusus posisi boleh ditempati untuk salat. Ruli menjelaskan, penerapan protokol kesehatan tak menghalangi semua rangkaian ibadah di masjid ini. Masjid yang terletak di perkampungan padat penduduk ini juga melaksanakan kegiatan Ramadan lainnya. “Tak hanya menjaga jarak, tapi semua kegiatan kita batasi. Misalnya saat buka puasa di masjid, tadarus, dan lain lain,” cakapnya. Pihaknya terus menghimbau bahwa pandemi Covid-19 tetap menjadi kewaspadaan jemaah, sehingga ibadah-ibadah Ramadan tahun ini dapat dilaksanakan dengan mengantisipasi penularan virus tersebut. "Hal ini tidak lain untuk kepentingan bersama mencegah penyebaran virus Covid-19," paparnya. (alf/tyo)
Kategori :